Demokrat Pengin Khofifah Buka Jalan Buat Mas AHY di Pilpres

jpnn.com, SURABAYA - Kompetisi di Pilkada Jatim sulit dilepas dari ajang konsolidasi partai politik menyambut Pilpres 2019.

Pengamat politik dari Universitas Brawijaya, Fajar Ramadlan mengatakan, Jawa Timur adalah provinsi yang sangat strategis, jumlah pemilihnya terbesar kedua setelah Jawa Barat. "Partai-partai akan total memenangkannya, termasuk sebagai sarana konsolidasi menyambut Pilpres,” ujar Fajar.

Dia mencontohkan hasil survei Poltracking Indonesia yang baru saja dirilis. Temuan survei itu antara lain Partai Demokrat solid mendukung pasangan Khofifah Indar Parawansa dan Emil Dardak sebesar 78 persen.

Untuk PDI Perjuangan, 54,3 persen kadernya di Jatim solid memilih Gus Ipul-Puti. Adapun PKB solid sebesar 50,5 persen. “Survei yang menunjukkan kesolidan Demokrat itu adalah untuk menyongsong konsolidasi partai dalam mengusung Mas Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Demokrat juga baru saja menawarkan nama Mas Agus untuk Pilpres 2019. Jadi ini satu rangkaian,” papar Fajar.

Dia juga melihat keseriusan Demokrat dalam mengusung AHY di Pilpres dalam kerja politik di Jatim yang begitu kencang. “Hasil survei dan intensitas Demokrat plus penawaran nama Mas AHY bisa dimaknai secara politik bahwa dengan memenangkan Pilkada Jatim, Demokrat sekaligus ingin kemenangan Khofifah nantinya membuka jalan bagi pencalonan AHY dalam Pilpres 2019,” tutur Fajar.

Saat ini popularitas dan elektabilitas AHY memang masih di bawah sejumlah kandidat seperti Joko Widodo serta Prabowo Subianto. "Demokrat sadar betul hal ini. Itu kenapa dalam Pilkada Jatim, Demokrat benar-benar total. Jadi tak mengherankan jika Mas AHY serta Pak SBY total menjadi vote geter bagi Khofifah-Emil. Ini bentuk investasi politik,” katanya.

Menurut Fajar, Demokrat berharap melalui strategi memenangkan Khofifah, mereka mendapatkan dua keuntungan, yaitu menaikkan popularitas dan elektabilitas AHY untuk pilpres, sekaligus memperkuat jejaring partai dalam pemilihan legislatif tahun depan. (adk/jpnn)