Demokrat: Saat Tepat Reshuffle
Kamis, 23 September 2010 – 04:48 WIB
JAKARTA - Dorongan agar Presiden SBY mencopot para menteri yang tidak berkinerja optimal semakin kuat terdengar dari kalangan internal Partai Demokrat. Usia Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) jilid II yang kini mencapai satu tahun dinilai sebagai momentum yang sangat tepat untuk melakukan reshuffle.
"Kalau presiden menilai ada menteri yang nggak berbakat, sekaranglah waktunya. Setahun, sudah ketahuan kok kerja para menteri itu," kata anggota Dewan Pembina Partai Demokrat Achmad Mubarok di gedung Dewan Perwakilan Daerah (DPD), kompleks parlemen, Senayan, kemarin (22/9).
Dia menegaskan, pada prinsipnya reshuffle merupakan domain hak prerogatif presiden. Selaku kepala pemerintahan, tegas Mubarok, presiden bisa mengganti menteri kapan saja. Termasuk, pos kursi menteri apa saja yang ingin diganti.
Dia juga berpandangan, bila reshuffle dilakukan sekarang, nilai kemanfaatannya cukup besar. Sebab, secara momentum, masa bakti kabinet masih empat tahun lagi. Karena itu, reshuffle diharapkan berimplikasi terhadap peningkatan kinerja kabinet. "Pemerintahan itu tinggal empat tahun. Jadi, kalau reshuffle sekarang, ada reasoning (alasannya, Red)," tegasnya.
JAKARTA - Dorongan agar Presiden SBY mencopot para menteri yang tidak berkinerja optimal semakin kuat terdengar dari kalangan internal Partai Demokrat.
BERITA TERKAIT
- Ridwan Kamil Akhirnya Pakai Jersi Persija, Singgung Soal JIS
- Demokrat Kirim Brigitta Lasut ke Komisi III Atasi Dugaan Politik Kotor di Pilgub Sulut
- Isu Ditinggal Partai, Ridwan Kamil Bilang KIM Plus Masih Solid
- Cabup Empat Lawang Joncik Muhammad Diisukan Meninggal, Teman & Keluarga Menangis
- 228 TPD Siap Bertugas Bantu DKPP
- 3.864 KPPS Akan Bertugas di 552 TPS Kota Kupang Pada Pilkada 2024