Demokrat: Saat Tepat Reshuffle
Kamis, 23 September 2010 – 04:48 WIB
Menurut dia, KIB jilid I mendapatkan langkah awal yang lebih baik daripada kabinet saat ini. KIB jilid II, lanjut dia, pada awal perjalanan sudah digoyang berbagai masalah. Misalnya, kasus bailout Bank Century. Akibatnya, performa kabinet secara keseluruhan tampak tidak optimal. "Sampai yang pintar pun jadi goyah. Maka, kalau mau pasang gigi dua atau tiga (reshuffle), sekarang waktunya," ucap Mubarok, menegaskan lagi pandangan itu.
Baca Juga:
Siapa saja menteri yang perlu di-reshuffle? "Dasarnya bisa evaluasi UKP4 yang dipimpin Pak Kuntoro Mangkusubroto, bisa juga dari SMS. Tapi, semua berpulang kepada Presiden SBY. Kalau yang lain itu, semua analisis-analisis saja," tutur dia. Dia lantas menegaskan bahwa Partai Demokrat pun tidak mengetahui kepastian reshuffle tersebut.
Menyangkut nasib dua menteri dari Partai Demokrat, Menteri ESDM Darmin Zahedy Saleh dan Menteri Perhubungan Freddy Numberi yang baru-baru ini dihantam isu tak sedap mengenai perselingkuhan, dia menyampaikan bahwa informasi tersebut tidak benar. Menurut dia, Partai Demokrat tidak berkompromi soal korupsi dan moral. Tapi, jelas dia, tentu partai selalu mengedepankan prinsip praduga tak bersalah.
"Setelah dicek, ternyata itu cuma rumor yang nggak benar," ucap dia. Artinya, posisi dua menteri tersebut dalam konteks moralitas masih aman? "Insya Allah Amantubillah (Aku beriman kepada Allah, Red)," kata Mubarok, lantas tertawa lepas.
JAKARTA - Dorongan agar Presiden SBY mencopot para menteri yang tidak berkinerja optimal semakin kuat terdengar dari kalangan internal Partai Demokrat.
BERITA TERKAIT
- Prabowo Bertemu MBZ, Targetkan Investasi Dagang Rp 158 Triliun
- Pengamat Heran PDIP Protes Mega Ada di Stiker 'Mau Dipimpin Siapa?'
- Heboh Aparat Nyatakan Dukungan ke YSK, Pengamat: Pelanggaran Netralitas
- Korban Erupsi Gunung Lewotobi Tetap Bisa Gunakan Hak Pilih di Pilkada 2024
- Kejari Morowali Konfirmasi Pemanggilan Anwar Hafid Hoaks
- Hasto PDIP Nilai Prabowo Sosok Kesatria, Lalu Menyindir Jokowi