Demokrat: SBY Hanya Naikkan BBM saat Minyak Naik
jpnn.com - JAKARTA - Di masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) Partai Demokrat selalu membela kebijakan pemerintah menaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Namun kini, setelah SBY tidak lagi berkuasa, partai lambang segitiga mersi itu berbalik arah menolak kenaikan harga BBM.
Wakil Sekjen Partai Demokrat Andi Nurpati mengatakan, kebijakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) menaikan harga BBM sangat tidak tepat. Pasalnya, saat ini harga minyak dunia sedang turun.
"Apalagi baru saja tahun 2013 BBM dinaikkan, tahun ini gas dan TDL juga naik. Maka kenaikan harga BBM saat ini semakin menyulitkan rakyat," kata Nurpati melalui pesan pendek, Selasa (18/11).
Menurutnya, pemerintah harus menjelaskan kepada masyarakat kenapa harga BBM naik di saat harga minyak dunia turun. DPR, lanjut Nurpati, juga layak untuk meminta penjelasan pemerintah terkait kebijakan ini.
Lebih lanjut Nurpati mengatakan, kebijakan Jokowi soal harga BBM sangat berbeda dengan SBY. Pasalnya, SBY hanya menaikan harga BBM ketika harga minyak dunia juga mengalami kenaikan.
"SBY juga beberapa kali menurunkan harga BBM di saat harga minyak dunia turun," jelasnya.
Nurpati justru mempertanyakan perubahan sikap PDI Perjuangan yang kini mendukung kenaikan BBM. Padahal, di masa pemerintahan SBY, PDIP tanpa kompromi selalu menolak kenaikan harga BBM.
"Konsep buku putih yg di agung-agungkan PDIP selama ini kenapa tidak digunakan? Mengingat PDIP menolak kenaikan harga BBM tahun lalu meski harga minyak dunia naik," pungkasnya. (dil/jpnn)
JAKARTA - Di masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) Partai Demokrat selalu membela kebijakan pemerintah menaikan harga bahan bakar
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- TTArtisan Meluncurkan 3 Lensa untuk Kamera Mirroless, Harga Mulai Rp 2 Jutaan
- Electricity Connect 2024 Siap Jadi Sarana Solusi Inovatif untuk Tantangan Transisi Energi Bersih
- Hunian ini Tawarkan Ruang Hijau yang Asri
- Hunian ini Tawarkan Ruang Hijau yang Asri
- Lebih dari 32.000 Pengunjung Ramaikan K-Expo Indonesia 2024
- Soal Dampak Green Bond, BNI Bisa Jadi Contoh dan Acuan Bagi Sektor Perbankan di Indonesia