Demokrat: SBY Siap Berikan Klarifikasi ke KPK
jpnn.com - JAKARTA - Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat (PD), Hayono Isman menyatakan, Ketua Umum PD Susilo Bambang Yudhoyono siap memberikan klarifikasi mengenai data hasil audit akuntan independen mengenai penerimaan dan pengeluaran dana kampanye Pemilihan Presiden (pilpres) tahun 2009 dan uang muka mobil Harrier.
"Beliau (SBY) sudah pernah memberikan klarifikasi, dan saya pikir akan senang memberikan klarifikasi apabila diminta KPK," kata Hayono usai diskusi di Grand Sahid Jaya Hotel, Jakarta, Sabtu (22/3).
Menurut Hayono, SBY siap memberikan klarifikasi kapanpun. "Kapan saja apakah sebagai presiden maupun sebagai mantan presiden, beliau (SBY) siap memberikan klarifikasi untuk mendukung kinerja pemberantasan korupsi," tandasnya.
Sebelumnya, Anas menyampaikan data hasil audit akuntan independen mengenai penerimaan dan pengeluaran dana kampanye Pemilihan Presiden (pilpres) tahun 2009 kepada KPK.
Namun demikian Anas tidak menyebut dana kampanye Pilpres siapa yang dilaporkannya. Menurutnya, dari data itu tampak bahwa daftar penyumbang baik perseorangan atau korporasi totalnya Rp 232 miliar.
Anas menyatakan, ada sebagian data penyumbang perseorangan dan korporasi yang sesungguhnya tidak menyumbang tapi hanya dipakai namanya saja.
Karenanya laporan itu layak untuk diselidiki. Menurutnya, tugas KPK kalau mau menyelidiki apakah itu ada kaitannya dengan kasus Bank Century atau tidak.
Pengacara Anas, Firman Wijaya menyatakan, pemberian uang muka untuk pembelian mobil Toyota Harrier berasal dar SBY. Menurut Firman, pemberian uang itu dilakukan secara tunai. Meski begitu dia tidak menjelaskan berapa jumlah uang yang diberikan.
JAKARTA - Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat (PD), Hayono Isman menyatakan, Ketua Umum PD Susilo Bambang Yudhoyono siap memberikan klarifikasi
- Tingkatkan Bantuan Pengamanan, PTPN IV Jalin MoU dengan Polda Sumut
- AKP Dadang Iskandar Pembunuh Kasat Reskrim Polres Solok Selatan Terancam Dihukum Mati
- Pertamina Patra Niaga Uji Penggunaan Bioethanol E10 Bersama Toyota dan TRAC
- Polisi yang Ditembak Mati Rekan Sendiri Dapat Kenaikan Pangkat Anumerta dari Kapolri
- Sekte Indonesia Emas Dideklarasikan Untuk Mewujudkan Perubahan Sosial
- PFM Tegaskan Ada 15 Kementerian dan 28 Badan Teknis yang Perlu Diawasi