Demokrat Sedang Masa Transfer Window, Isyarat dari Mimpi SBY Menguat Lagi
jpnn.com, JAKARTA - Partai Demokrat (PD) mencabut dukungannya untuk Anies Baswedan sebagai bakal capres di Pilpres 2024.
Keputusan tersebut merupakan hasil rapat darurat Majelis Tinggi PD di Cikeas, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (1/9), guna menyikapi langkah Partai NasDem dan Anies Baswedan memilih Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar sebagai bakal cawapres.?
Setelah mencabut dukungan untuk bakal capres dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) tersebut, partai pimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) itu belum mengikat kerja sama dengan parpol lain.
Menurut anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat Hinca Pandjaitan, saat ini parpolnya dalam masa transfer window atau jendela transfer.
“Windows transfer itu terbuka dan kami minta waktu dua atau tiga hari kami berikhtiar menata hati, habis itu gerak cepat,” ujar Hinca di Cikeas, Jumat (1/9) malam.
Lantas, apakah itu menjadi sinyal bahwa PD bakal bergabung dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) sebagai pengusung Ganjar Pranowo di Pilpres 2024?
Pada 18 Juni lalu, AHY bertemu dengan Ketua DPP Puan Maharani di Hutan Kota Plataran, kawasan Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK). Setelah bertemu selama sekitar satu jam, keduanya bersepakat komunikasi antara PDIP dan PD akan berlanjut.
Sehari kemudian atau pada 19 Juni 2023, Ketua Majelis Tinggi PD Susilo Bambang Yudhoyono membuat twit soal mimpinya naik kereta bersama Presiden Ketujuh RI Joko Widodo (Jokowi) dan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat Hinca Pandjaitan menyebut saat ini parpolnya dalam masa transfer window atau jendela transfer.
- Anggap Maruarar Sirait Main SARA di Jakarta, Chandra: Belum Move On dari Rezim Jokowi
- Pengamat Heran PDIP Protes Mega Ada di Stiker 'Mau Dipimpin Siapa?'
- Hasto Bakal Kirim Buku Pak Sabam Biar Ara Sirait Melakukan Perenungan
- Tuduh Ara Bermain SARA di Pilkada Jakarta, PDIP Bakal Tempuh Langkah Hukum
- Pramono Dinilai Sengaja Tak Umbar Dukungan PDIP di Alat Peraga Demi Raup Massa Anies
- Anies Dukung Pramono – Rano Karno, Brando Susanto: Jakarta Jadi Contoh Demokrasi yang Sejuk