Demokrat Sindir Pencalonan Gibran, Kader PDIP: Apa Perlu Dibuka Jejak Digital Pak SBY?
Aktivis 98 dari UIN Syarif Hidayatullah ini mengatakan sebaiknya demokrat menyelesaikan urusan internalnya.
“Jadi lebih baik Demokrat fokus dulu di internalnya dan mempersiapkan kadernya untuk bertarung di pilkada 2020 daripada meramaikan soal penetapan Gibran,” imbuhnya.
Wanto juga menegaskan bahwa Demokrat seharusnya sadar dan lebih mengintropeksi diri untuk tidak banyak berkomentar sinis tentang penetapan Gibran. Apalagi diketahui bahwa Demokrat tidak memiliki kursi di DPRD Surakarta.
Menurutnya, apa yang dilontarkan ke media dan medsos ibarat pepatah menepuk air di dulang, terpercik muka sendiri.
"Seandainya Pak Jokowi membuka pintu koalisi kepada Demokrat, bisa ditebak SBY akan segera menyodorkan nama AHY masuk ke kabinet. Jadi meributkan dan mengaitkan dinasti politik ibarat menepuk air di dulang, tepercik muka sendiri,” jelasnya.
Bagi PDI Perjuangan, pengumuman 45 calon kepala daerah oleh Megawati Soekarno putri adalah mandat yang harus dilaksanakan dengan kerja keras demi memenangkan suara rakyat.
"Seharusnya ada kesadaran bahwa cuitan di medsos itu tidak akan memenangkan suara rakyat. Namun, menangis dan tertawa bersama rakyatlah yang membuat kita bahagia,” tutupnya. (tan/jpnn)
Video Terpopuler Hari ini:
PDIP tak terima dengan sejumlah sindiran dari Demokrat yang membandingkan Jokowi dengan SBY terkait penetapan Gibran Rakabuming untuk maju di Pilwako Solo.
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga
- Kenang 20 Tahun Tsunami Aceh, Mentrans Iftitah: Momen Penting dalam Bangun Indonesia
- Ditetapkan Tersangka oleh KPK, Hasto Memahami Risiko Bersuara Kritis
- PDIP Fokus Persiapkan Langkah Hukum untuk Hasto Kristiyanto
- Penetapan Tersangka Hasto Bernuansa Kriminalisasi, Pernyataan Ketua KPK Buktinya
- Hasto Tersangka Seminggu setelah Jokowi Dipecat PDIP, Apa Kaitannya?
- Bendungan Hasto