Demokrat Tak Bertaji, Reshuffle Batal
Sudi: Hanya Akan Evaluasi Periodik
Kamis, 10 Maret 2011 – 05:45 WIB
Menko Polhukam Djoko Suyanto mengatakan, presiden masih memerlukan waktu satu hingga dua minggu untuk melakukan penataan koalisi itu. "Jangan dianggap kalau presiden berkomunikasi dengan parpol, itu hanya dengan parpol yang ada di pemerintahan. Beliau juga berkomunikasi dengan parpol mana pun, tokoh mana pun, dan kalangan mana pun," papar Djoko.
Meski desakan reshuffle tak terwujud, Partai Demokrat tetap mengingatkan partai-partai koalisi agar makin konsisten melaksanakan komitmen koalisi. "Harapan PD (Partai Demokrat, Red) sederhana saja, yakni berkoalisi yang sejati dan sungguh-sungguh," tutur Ketua Umum DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum kepada wartawan di Jakarta kemarin (9/3).
Pasca pertemuan SBY dengan Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie, terjadi kesepakatan bahwa koalisi akan tetap berlanjut. Sementara itu, PKS sampai saat ini belum mendapat undangan untuk bertemu SBY selaku ketua koalisi.
Anas menegaskan, partainya tidak lagi menginginkan koalisi pura-pura. Menurut dia, yang terjadi selama ini, praktik koalisi dilakukan dengan cara menampar dan merangkul. Hal semacam itu bukanlah bentuk koalisi yang sungguh-sungguh. "Bagi PD, koalisi itu perkara yang jelas dan tidak perlu ditafsirkan rumit-rumit," imbuhnya.
JAKARTA - Isu perombakan kabinet atau yang populer disebut reshuffle itu berakhir antiklimaks. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melalui Mensesneg
BERITA TERKAIT
- 2 Timses Paslon Terkena OTT, Sebegini Uang yang Disita
- Demi Prabowo, Feri Mengajak Rakyat Kalahkan 20 Calon Kada yang Didukung Mulyono
- Bivitri Nilai Prabowo Sudah Tak Malu-malu Memberikan Dukungan kepada Paslon
- Cegah Serangan Fajar, Bawaslu Kepulauan Seribu Sita Paket Sembako di Masa Tenang
- Sahroni Minta Polri Bikin Aturan, Mobil Baru Wajib Dilengkapi Dashcam
- Besok Pilkada Serentak 2024, GP Ansor Sampaikan Enam Poin Pernyataan Sikap