Demokrat Tak Halangi Parpol Hengkang dari Setgab

Demokrat Tak Halangi Parpol Hengkang dari Setgab
Demokrat Tak Halangi Parpol Hengkang dari Setgab
Jafar menambahkan, koalisi yang terbangun saat ini dilakukan sebelum pilpres 2009 lalu untuk mengusung pasangan SBY-Boediono yang diteruskan dengan koalisi antara pemerintah dan partai-partai pendukung dan koalisi untuk parlemen. Namun Jafar mengecualikan Partai Golkar yang bergabung setelah SBY-Boediono memenangi Pilpres.

“Ada tiga kesepakatan koalisi yakni koalisi mendukung pasangan SBY-Boediono dalam pilpres, koalisi antara pemerintah dengan parpol pendukung dan koalisi di parlemen ini sendiri. Semuanya sepakat melakukan itu hingga kemudian muncul usulan diperlukannya sebuah sekretariat yang salah satunya diajukan oleh PKS sendiri,” jelasnya.

Oleh karena itu, Jafar merasa heran jika PKS justru berkali-kali menyatakan hanya berkoalisi dengan SBY, namun tidak dengan PD. ”Koalisi itu kan memang bukan ikatan formal. Ikatan koalisi bisa dilihat dari kursi menteri yang didapatkan partai anggota koalisi, namun memang untuk koalisi di parlemen sulit ditandai. Namun tetap saja ada ikatan koalisi di parlemen,“ jelasnya.

Mantan birokrat di Departemen Pertanian itu juga mengatakan, Setgab tidak akan mentolerir jika ada usulan baru membentuk poros tengah. "Jika itu terjadi, maka konsekuensinya kader partai bersangkutan segera dieliminir dari kabinet," tegas Jafar.

JAKARTA - Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR, Mohammad Jafar Hafsah, menyatakan siapapun yang ingin keluar dari koalisi partai politik (parpol) pendukung

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News