Demokrat Tak Halangi Parpol Hengkang dari Setgab
Kamis, 30 Desember 2010 – 01:11 WIB
Jafar menambahkan, koalisi yang terbangun saat ini dilakukan sebelum pilpres 2009 lalu untuk mengusung pasangan SBY-Boediono yang diteruskan dengan koalisi antara pemerintah dan partai-partai pendukung dan koalisi untuk parlemen. Namun Jafar mengecualikan Partai Golkar yang bergabung setelah SBY-Boediono memenangi Pilpres.
“Ada tiga kesepakatan koalisi yakni koalisi mendukung pasangan SBY-Boediono dalam pilpres, koalisi antara pemerintah dengan parpol pendukung dan koalisi di parlemen ini sendiri. Semuanya sepakat melakukan itu hingga kemudian muncul usulan diperlukannya sebuah sekretariat yang salah satunya diajukan oleh PKS sendiri,” jelasnya.
Oleh karena itu, Jafar merasa heran jika PKS justru berkali-kali menyatakan hanya berkoalisi dengan SBY, namun tidak dengan PD. ”Koalisi itu kan memang bukan ikatan formal. Ikatan koalisi bisa dilihat dari kursi menteri yang didapatkan partai anggota koalisi, namun memang untuk koalisi di parlemen sulit ditandai. Namun tetap saja ada ikatan koalisi di parlemen,“ jelasnya.
Mantan birokrat di Departemen Pertanian itu juga mengatakan, Setgab tidak akan mentolerir jika ada usulan baru membentuk poros tengah. "Jika itu terjadi, maka konsekuensinya kader partai bersangkutan segera dieliminir dari kabinet," tegas Jafar.
JAKARTA - Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR, Mohammad Jafar Hafsah, menyatakan siapapun yang ingin keluar dari koalisi partai politik (parpol) pendukung
BERITA TERKAIT
- Prananda Prabowo dan Pramono Dampingi Megawati Mencoblos di Kebagusan
- Pastikan Pilkada Berjalan Aman, Irjen Iqbal Patroli ke 4 Kabupaten
- Calon Gubernur Sumsel Herman Deru Nyoblos di TPS 27
- Pitoeng & Sukarelawan Bikin Satgas demi RIDO, Tampung Laporan Kecurangan Pilgub Jakarta
- Pram Berharap Pilkada Jakarta Bisa Satu Putaran agar Tak Ada Ketegangan
- Bu Mega Bakal Mencoblos di Kebagusan, Nomornya 201