Demokrat Tentukan Sikap Medio Agustus
jpnn.com - KENDARI - Partai Demokrat baru akan menentukan dukungan pada bakal pasangan calon bupati/wali kota pada tujuh daerah di Sultra, pertengahan Agustus 2016.
Sebanyak 14 nama telah direkomendasi ke DPP Partai Demokrat. Sebanyak 8 nama akan gugur nantinya. Syaratnya, elektabilitas tinggi dan sudah memiliki partai yang bisa diajak berkoalisi mengusung bakal calon tersebut.
Muh Endang SA, Ketua Umum DPD Demokrat Sultra, mengatakan, nama-nama yang diserahkan ke KPP akan disaring lagi menjadi dua atau satu nama.
Kemudian diajukan ke Ketua Umum DPP Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono. Mereka yang dianggap paling layak dan mampu meyakinkan SBY yang akan diberikan SK dukungan.
“Pertengahan Agustus, kami sudah keluarkan rekomendasi calon pada tujuh daerah,” kata Endang.
Siapa 14 nama itu? Endang mengungkapkan, untuk Kota Kendari ada tiga nama yang diusul yakni Abd Razak, Muh Zayat Kaimoeddin, dan Ishak Ismail. Bombana, Masyhura Ila Ladamay, Kasra Munarah, dan Tafdil.
Sementara di Kolaka Utara, Demokrat hanya mengusulkan nama Nurachman, Buteng dua nama yakni Mansyur Amila dan Samahudin, di Busel yakni Agus Feisal Hidayat, di Mubar nama LM Rajiun Tumada dan LM Taufan yang diusulkan.
Untuk Buton nama yang rekomendasikan yakni Samsu Umar Abdul Samiun dan Muslimin Siradja. "Kalau mau ditafsirkan nama ini sesuai urutan, silakan! Tapi semua tergantung DPP nanti,” ujar Endang.
KENDARI - Partai Demokrat baru akan menentukan dukungan pada bakal pasangan calon bupati/wali kota pada tujuh daerah di Sultra, pertengahan Agustus
- Pertebal Dukungan ke Luluk-Lukman, Sukarelawan Cantiq Surabaya Gelar Konvoi
- Survei Publicsensum: Elektabilitas Isran-Hadi Makin Moncer di Pilkada Kaltim
- Kampanye Akbar Robinsar-Fajar, Puluhan Ribu Massa Berkumpul di Lapangan Bukit Cilegon Asri
- Puluhan Sukarelawan Pramono-Rano Deklarasi Dukung Ridwan Kamil-Suswono di Kampanye Akbar
- Pramono Dinilai Sengaja Tak Umbar Dukungan PDIP di Alat Peraga Demi Raup Massa Anies
- Anies Dukung Pramono – Rano Karno, Brando Susanto: Jakarta Jadi Contoh Demokrasi yang Sejuk