Demokrat Yakin Tak Digeser Golkar
Sabtu, 16 Oktober 2010 – 09:18 WIB
Terhadap hasil survei yang menempatkan suara Partai Demokrat melonjak menjadi 26,1 persen, Saan menegaskan bahwa hal itu menjadi preferensi awal bagi perjuangan partai menuju 2014. “Itu juga bagian dari pengakuan masyarakat akan keberadaan PD, dan PD masih sangat bagus di masyarakat,” kata dia.
Baca Juga:
Sekretaris Fraksi Partai Demokrat di DPR ini menambahkan, partainya akan terus berusaha untuk mempertahankan tren kenaikan dukungan tersebut. “Tentu semua kader, pengurus dari semua level terus berkepentingan menaikkan tren yang sudah naik itu untuk terus naik,” tandasnya.
Instrumen yang digunakan, kata dia, adalah melalui kerja nyata di masyarakat agar eksistensi Demokrat bisa dirasakan langsung oleh masyarakat. Sementara itu, Sekjen PDIP Tjahjo Kumolo mengatakan, kendati perolehan partainya dalam survei LSI itu menunjukkan penurunan, namun pada saat pemilu nanti dirinya optimis akan berubah naik. Tjahjo meyakini, PDIP masih memiliki basis pendukung loyal yang menjadi bagian tak terpisahkan dari upaya peningkatan suara tersebut. “PDIP adalah partai yang optimis untuk Pemilu 2014,” tegasnya.
Salah satu instrumen yang fokus dijalankan, kata dia, adalah konsolidasi seluruh struktur partai, baik dari internal maupun kader-kader yang ada di lembaga legislatif ataupun eksekutif daerah. “Hal itu untuk menjabarkan dan mengimplementasikan program partai,” terangnya. (dil)
JAKARTA – Hasil survei LSI yang menyatakan Partai Demokrat berpotensi digeser oleh Partai Golkar mendapat bantahan dari elite partai pemenang
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Survei Trust Indonesia: Bassam-Helmi Jadi Pemenang Pilbup Halmahera Selatan
- Gelar Doa Bersama, Timses RIDO: Isi Masa Tenang dengan Hal Positif
- Pemuda Kristen Jakarta Kecam Pernyataan Bermotif SARA Menteri Maruarar Sirait
- 3 Pejabat Pemkab Banggai jadi Tersangka Tindak Pidana Pemilu 2024
- Pakar Politik Menyamakan Jokowi dengan Pembunuh Berdarah Dingin, Ini Sebabnya
- Beredar Surat Instruksi Prabowo untuk Pilih Ridwan Kamil, Ini Penjelasannya