Demokrat Yakini Jilbab tak Pengaruhi Pemilih
Kamis, 28 Mei 2009 – 10:48 WIB
JAKARTA- Wakil Ketua Umum DPP Partai Demokrat Ahmad Mubarok menilai, usulan penggunakan jilbab istri Presiden SBY itu tidak perlu ditanggapi berlebihan. ”Kita memahami kalau PKS mengusulkan seperti itu. Karena basis konstituen mereka seperti itu,” ujarnya. Mubarok mencontohkan Partai Ummat Islam (PUI) yang pernah ikut pemilu ternyata juga tidak memiliki basis pendukung kuat, bahkan sama sekali tidak mampu meraih satupun kursi di legislatif.
Hanya saja, lanjut Mubarok, jika usulan itu direspon secara reaktif hanya untuk kepentingan pilpres, justru akan mengurangi substansi jilbab sebagai bagian dari kesempurnaan beragama. ”Kalau hanya dipakai untuk pilpres, itu justru mengurangi nilai jilbab itu sendiri dan lebih kental unsur politisnya,” tambah dia.
Baca Juga:
Lebih lanjut dikatakan, penggunaan jilbab atau simbol-simbol keberagamaan lainnya, tidak akan banyak berpengaruh terhadap elektabiltabilitas SBY-Boediono pada pilpres mendatang. Sebab, yang dipilih oleh rakyat adalah figur calon, bukan pendamping hidup mereka. ”Masyarakat kan tidak memilih istri-istri, tetapi capres-cawapres,” kata Mubarok.
Baca Juga:
JAKARTA- Wakil Ketua Umum DPP Partai Demokrat Ahmad Mubarok menilai, usulan penggunakan jilbab istri Presiden SBY itu tidak perlu ditanggapi berlebihan.
BERITA TERKAIT
- Bawaslu dan CNE Timor Leste Teken Perjanjian Kerja Sama, Ini Harapan Sekjen Ichsan Fuady
- Survei Tatap Muka Poltracking Indonesia: Isran Noor-Hadi 52.9%, Rudy Mas'ud-Seno Aji 38,4%
- BPK Diminta Audit Dana Hibah Pemilu dan Pilkada 2024
- Percaya Diri Didukung Jokowi, Ridwan Kamil Yakin Bakal Menang
- Mak-Mak Majelis Taklim Dukung Rena Da Frina Pimpin Kota Bogor
- Asosiasi Lembaga Survei Presisi Sambut Poltracking Indonesia jadi Anggota Baru