Demonstran Bakar Gedung Pemerintah
Demonstrasi Anti Pemerintah di Syria Berubah Anarkistis
Senin, 28 Maret 2011 – 09:04 WIB
DAMASKUS - Krisis politik di Syria masih berlanjut. Unjuk rasa di negara Asia Barat yang berlokasi di tepi Laut Mediterania itu berubah menjadi aksi anarkistis. Ribuan demonstran membakar sebuah kantor polisi dan sejumlah gedung milik partai pemerintah pada Sabtu malam lalu (26/3). Untuk mencegah terus meluasnya aksi anarkistis massa, pemerintah Syria mengirimkan pasukan militer ke Latakia. Dari sana, empat orang demonstran tewas diduga akibat diterjang peluru dari senapan para penembak jitu. "Tentara memasuki Latakia untuk menghentikan aksi perusakan dan pembunuhan yang terjadi di sana," tulis harian Al-Watan, koran pro-pemerintah.
Insiden itu terjadi di Kota Tafas, sekitar 10 kilometer utara Daraa, kota di barat daya Syria yang menjadi pusat atau episentrum demonstrasi anti pemerintah selama lebih dari sepekan terakhir. Kantor Partai Baath (partai berkuasa) lainnya yang berada di kota pantai Latakia juga menjadi target kemarahan massa anti pemerintah.
Baca Juga:
Menurut Penasihat Presiden Bashar Al-Assad, Bouthania Shaaban, demonstran menyerang dua bangunan di Kota Tafas. Di Latakia, puluhan orang menggelar demo sebelum membakar sejumlah kantor milik Partai Baath. Seorang aktivis yang terlibat demonstrasi di Latakia menyatakan bahwa ratusan orang membakar ban bekas dan merusak kendaraan serta sejumlah toko.
Baca Juga:
DAMASKUS - Krisis politik di Syria masih berlanjut. Unjuk rasa di negara Asia Barat yang berlokasi di tepi Laut Mediterania itu berubah menjadi aksi
BERITA TERKAIT
- Kang TB Sodorkan 4 Catatan Kritis soal Joint Statement Maritime RI-Tiongkok
- Temui Para Taipan Tiongkok, Prabowo Amankan Investasi Rp 156 Triliun
- Ditunjuk Jadi Wakil Ketua Delegasi, Raja Juli Mendampingi Hashim ke Forum COP29
- Prabowo Ingin Berguru dari China Cara Mengatasi Kemiskinan
- Inilah Misi Prabowo ke China, Ada soal Pemberantasan Kemiskinan
- PPI Munich Gelar Sports and Culinary Festival Perdana di Munich