Demonstran Digranat, 51 Orang Terluka
Senin, 01 Desember 2008 – 04:24 WIB
AFP melansir bahwa polisi telah mengeluarkan peringatan baru kepada para demonstran di Don Muang. Isinya, bila tak juga membubarkan diri, mereka terancam hukuman penjara dua tahun.
Baca Juga:
Kondisi memanas di Bangkok itu tambah merisaukan pemerintah berbagai negara. Mereka sama-sama dibingungkan mencari jalan untuk menyelamatkan sekitar 100 ribu turis yang sudah lima hari ini terjebak di Bangkok. "Mereka (demonstran, Red) telah membunuh (industri, Red) pariwisata negara ini. Pihak berwenang harus secepatnya melakukan sesuatu," tegas Danny Mosaffi, 57, wisatawan asing dari New York City.
Dampak aksi akbar PAD itu mulai menjalar ke bidang-bidang lain. Setelah pariwisata dan perekonomian, dunia pendidikan terkena imbas. Kemarin (30/11) pemerintah Bangkok memerintahkan penutupan sebelas sekolah di Distrik Pranakorn. Antara lain, Sekolah Rajabophit, Trithossathep, Wat Chetupon, Wat Makutkasat, Wat Mahannop, dan Wat Mahathat. Seperti dilaporkan The Nation, lokasi sekolah-sekolah itu akan terkena imbas aksi kelompok pro pemerintah.
Kelompok pendukung pemerintah yang menamakan diri Aliansi Demokratik Melawan Kediktatoran (DADD) kemarin mulai bergerak melakukan aksi tandingan. Mereka berkumpul di depan Kantor Metropolitan Bangkok. (dia/ami)
BANGKOK - Pengunjuk rasa antipemerintah Thailand yang dimotori Aliansi Rakyat untuk Demokrasi (PAD) kembali jadi sasaran ledakan granat. Serangan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Trump Bakal Menghukum Petinggi Militer yang Terlibat Pengkhianatan di Afghanistan
- Bertemu Sekjen PBB, Prabowo Tegaskan RI Dukung Penguatan Pasukan Perdamaian di Palestina
- Joe Biden Izinkan Ukraina Pakai Rudal Jarak Jauh AS untuk Serang Rusia
- Presiden Prabowo Mengungkapkan Kerinduannya
- Prabowo: Indonesia Dukung Energi Terbarukan & Pengurangan Emisi Karbon
- Prabowo Bertemu Sekjen PBB di Brasil, Ini yang Dibahas