Demonstran Duduki Kantor PM
Somchai Sembunyikan Pemerintahan
Rabu, 26 November 2008 – 06:24 WIB
Mengenai tuntutan PAD agar PM Somchai Wongsawat mundur, Nattawut menegaskan bahwa Somchai tak akan menurutinya. Namun, pemerintah akan terus berupaya untuk bernegosiasi dengan PAD. PAD, menurut Wakil PM Chavarat Charnveerakul yang sementara menggantikan kedudukan Somchai yang tengah berada di Peru, menyambut inisiatif tersebut dengan tangan terbuka. "Itu karena kami dan PAD sama-sama ingin mewujudkan perdamaian di Thailand," kata Chavarat.
Rencananya, Ketua Partai Demokrat Abhisit Vejjajiva yang akan dipilih sebagai mediator dalam negosiasi tersebut. Abhisit sudah menyatakan bersedia. Untuk tempat, pilihan pertama adalah Markas Angkatan Bersenjata Kerajaan Thailand.
Akhir dari kemelut pemerintahan Thailand memang masih sulit diprediksi. Yang terang, dua kubu yang bertikai, yakni PAD dan pemerintah, sama-sama bersikeras dengan tujuan dan keyakinan masing-masing.
PAD sudah menetapkan harga mati bahwa pemerintah yang sekarang harus bubar. Sebab, mereka menganggap pemerintahan Somchai korup dan hanya kepanjangan tangan dari mantan PM Thaksin Shinawatra yang saat ini buron setelah divonis bersalah dalam kasus penyalahgunaan jabatan. Di pihak lain, karena merasa telah memenangi pemilu 23 Desember 2007, pemerintah merasa punya legitimasi yang solid.
BANGKOK - Pemerintah Thailand menolak dikatakan lumpuh. Meski kedua kantor perdana menteri diduduki demonstran anti-pemerintah yang tergabung dalam
BERITA TERKAIT
- Ukraina & Suriah Perkuat Hubungan Diplomasi Kemanusiaan di Tengah Invasi Rusia
- Gencatan Senjata Tak Berpengaruh, Tentara Israel Tetap Lakukan Pelanggaran di Lebanon
- Arab Saudi Janjikan Pelayanan Kelas Dunia untuk Jemaah Haji & Umrah
- Korsel Diguncang Skandal Politik, Korut Pamer Rudal Hipersonik
- Jerman dan Amerika Diguncang Aksi Teror, Prancis Panik
- Iran Izinkan Anak 14 Tahun Jalani Operasi Plastik demi Kecantikan