Demonstran Pendukung Papua Merdeka Desak Australia Setop Menjual Senjata ke Indonesia
"Apa yang terjadi dengan demo Disrupt Land Forces adalah perubahan arah dengan membidik operator komersial serta menyoroti biaya ekonomi dan politik yang akan ditanggung para operator komersial ini," jelasnya.
Kelompok 'Disrupt Land Forces' menyatakan mereka berhasil masuk ke arena pameran melalui pintu samping yang tak dikunci.
Namun polisi menyebutkan ada pengunjung pameran yang membuka pintu tersebut.
Juru bicara kelompok ini, Jarrah Kershaw, mengaku sengaja membidik pameran karena "perusahaan-perusahaan ini dan Angkatan Bersenjata yang membeli senjata mereka tidak diterima di Brisbane".
"Kami tak mau menerima penjahat perang, korporasi pencuri dan pembunuh," ujarnya.
Pada demo hari pertama yang diikuti ratusan orang, Selasa (1/06/2021), tujuh aktivis ditangkap polisi.
Para demonstran menumpahkan darah tiruan di tangga dan lantai gedung pameran.
Mereka juga meneriaki tentara berseragam yang hadir di sana dengan ujaran "penjahat perang".
Unjuk rasa terjadi di Brisbane saat digelar pameran dari sejumlah perusahaan pabrik senjata terbesar di dunia
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata