Demonstran Thailand Mulai Aksi \'Bangkok Shutdown\'
jpnn.com - BANGKOK--Para pengunjuk rasa mulai memblokir jalan-jalan utama di ibu kota Thailand, Bangkok, untuk mendesak mundurnya pemerintahan sebelum pemilihan umum sela pada 2 Februari mendatang. Selain membuat brikade dan menduduki persimpangan utama di jalan-jalan raya, mereka juga mengancam akan mematikan suplai listrik ke instalasi vital di negara tersebut.
Menurut BBC, Senin (13/1), aksi demo di ibukota Thailand atau "Bangkok Shutdown" memang ditujukan untuk melumpuhkan ibu kota dan memberikan tekanan kepada PM Yingluck Shinawatra.
Pemerintah Thailand telah mengirimkan 18 ribu personel anti huru-hara untuk mengamankan situasi. Mereka akan berhadap-hadapan dengan para pengunjuk rasa yang membangun barikade dan menduduki persimpangan jalan utama.
Para pengunjuk rasa yang memulai demonstrasi bulan November lalu , berniat mengganti pemerintahan PM Yingluck Shinawatra dan menolak opsi lainnya.
Mereka menuding Yingluck adalah representasi kakaknya, mantan Perdana Menteri Thaksin Shinawatra, yang digulingkan militer pada 2006 dan saat ini sedang dalam pengasingan.
Sedikitnya delapan orang telah tewas sejak aksi protes dimulai akhir tahun lalu . Sementara pada Sabtu lalu, sedikitnya tujuh orang terluka ketika seorang tak dikenal menembaki demonstran di lokasi aksi utama, Bangkok.
Dalam demo hari ini, tujuh persimpangan utama di ibukota Bangkok telah diblokir oleh gerakan protes anti pemerintah. Mereka mendirikan blokade dan tumpukan karung pasir di jalanan.
Para pengunjuk rasa bertekad bertahan selama beberapa hari mendatang namun tidak akan menargetkan memblokade angkutan umum atau bandara, seperti kejadian pada 2008 silam. (esy/jpnn)
BANGKOK--Para pengunjuk rasa mulai memblokir jalan-jalan utama di ibu kota Thailand, Bangkok, untuk mendesak mundurnya pemerintahan sebelum pemilihan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer