Dendam Alumni
Oleh Dahlan Iskan
"Akhirnya saya ikhlas tidak jadi insinyur. Ikhlas itu perlu dipaksa. Inilah ikhlas dalam keterpaksaan," katanya.
Sang ayah seperti sudah tahu kalau anaknya yang sekolah di Gontor itu tidak akan berumur panjang. Maka ketika sang kakak meninggal di usia 50 tahun, sang adik sudah bisa meneruskan kepemimpinan di Gintung.
Termasuk meneruskan kebijakan sang kakak: santri perempuan dan laki-laki dalam satu kelas yang sama. Inilah satu-satunya pondok alumni Gontor yang begitu.
Apakah Gontor membolehkan?
“Kakak saya dulu minta izin ke Gontor. Diizinkan," ujar Sahiduddin. "Syaratnya kakak saya harus lebih dulu menikah. Agar dalam memperlakukan siswa perempuan bisa adil," tambahnya.
Pertimbangan sang kakak, di seluruh Banten, sejak zaman dulu, santri perempuan dan laki-laki sudah di satu kelas.
Sahiduddin adalah contoh "sukses juga bisa diraih di bidang yang bukan impiannya".
Sejak kecil hati Sahiduddin sudah terpaku di bidang teknik. Waktu kelas 3 SD Sahiduddin sudah mampu membuat mobil. Dalam hatinya itulah mobil terbaik di dunia. Terbuat dari kayu gabus.