Krisis Nuklir Korea
Dengan Bangga, Kim Jong-un Deklarasikan Korut Negara Nuklir
jpnn.com, PYONGYANG - Korea Utara (Korut) kembali meluncurkan rudal balistiknya. Kemarin, Rabu (29/11), tepat pukul 03.17 dini hari, intercontinental ballistic missile (ICBM) terbaru negara Kim Jong-un itu melesat dari lokasi peluncuran di sekitar Kota Pyongyang.
Korut mengklaim rudal yang dilabeli Hwaseong-15 tersebut sebagai ICBM tercanggih yang bisa memorak-porandakan kota-kota di Amerika Serikat (AS).
Rudal antarbenua tersebut melesat sejauh 950 kilometer dengan durasi 53 menit dan mencapai ketinggian 4.475 kilometer. Itu 10 kali lipat lebih tinggi dari lokasi Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) saat ini.
Uji coba kali ini berlangsung sepekan setelah Presiden AS Donald Trump menyebut Korut sebagai negara pendukung terorisme. September lalu, Korut juga melakukan uji coba misil ICBM setelah mendapat sanksi tambahan dari Dewan Keamanan (DK) PBB.
”Setelah menyaksikan peluncuran sukses ICBM tipe terbaru, Hwasong-15, Kim Jong-un mendeklarasikan dengan bangga bahwa negara kita sudah menjadi negara nuklir,” ungkap Ri Chun-hee, penyiar berita spesialis uji coba misil Korut.
Dia menambahkan bahwa dengan keberhasilan itu, Korut telah mencatatkan sejarah baru sebagai negara nuklir.
Berbeda dengan uji coba sebelumnya, Trump tampak lebih tenang menghadapi provokasi seterunya itu. ’’Kami akan menangani ini,” katanya tanpa menjelaskan lebih lanjut langkah-langkah yang akan diambil.
Dalam beberapa kali uji coba, Trump selalu merespons dengan kemarahan. Bahkan, dia melontarkan ancaman dan ejekan kepada Jong-un. Salah satunya, menyebut Jong-un sebagai Rocketman.
Korut mengklaim rudal Hwaseong-15 sebagai ICBM tercanggih yang bisa memorak-porandakan kota-kota di Amerika Serikat (AS).
- Dunia Hari Ini: Donald Trump Menjadi 'Person of the Year' Majalah Time
- Kloning Javier
- Prabowo Pamer Kinerja Kabinetnya di Hadapan Pengusaha US-ASEAN, Begini Katanya
- Belum Resmi Jadi Presiden, Donald Trump Sudah Cari Gara-Gara dengan Negara BRICS
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer