Dengan Bersembunyi Syiah Dapat Bertahan

Dengan Bersembunyi Syiah Dapat Bertahan
Jalaluddin Rahmat. Foto: antaranews.com
Tidak ada mahzab yang lebih bersedia menumpahkan darahnya dari Syiah. Ini bukan masalah berani tidak berani, ini masalah kesetiaan kita pada persatuan umat Islam, pada kerukunan umat beragama. Kenapa kita harus dirikan masjid sendiri kalau kita masih bisa shalat di masjid yang lain? Apakah kita ingin pecah umat ini? Dan kita lebih memilih persatuan. Kita mencoba untuk menjadi inklusif, tidak eksklusif.

Ada keputusan untuk bersembunyi, artinya penolakan terhadap Syiah itu nyata dan besar?

Ya, itu nyata. Dan kenapa orang Syiah banyak bersembunyi, karena dia tahu kalau dia menampakkan diri, orang akan menolak dan orang-orang mendengarkan ilmunya. Seperti misalnya, seorang dokter ketahuan dia Syiah maka akan langsung ditolak dan tidak ada alasan penolakan itu hanya karena dia Syiah. Kelompok-kelompok radikal ini (yang menolak).

Sampai kapan akan terus bersembunyi?

Mungkin nanti kalau orang-orang Syiah ini sudah kuat. Tapi dalam keadaan lemah, lebih baik kita memilih memelihara persatuan daripada menyebabkan perpecahan. Itu saya sebut dahulukan akhlak di atas fiqih.

TUMBUH di lingkungan keluarga Nahdiyyin, tak ada yang menyangka bahwa pakar komunikasi dari Universitas Padjajaran Bandung, Jalaluddin Rahmat akan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News