Dengan Ini, Jumlah Pejabat Dikurangi
Mungkin, kelak, satu deputi lagi bisa dihapus. Yakni kalau tugas merestrukturisasi perusahaan sudah selesai. Itu berarti tidak perlu ada deputi restrukturisasi. Kalau itu terjadi, jumlah pejabat di Kementerian BUMN akan berkurang 40 persen!
Kementerian BUMN memang sangat kecil. Anggaran APBN-nya bukan triliunan, tetapi hanya Rp 140 miliar. Terkecil di antara kementerian yang ada. Urusannya memang tidak banyak: membina 141 perusahaan BUMN. Kalau ditambah dengan anak-anaknya menjadi sekitar 600 perusahaan.
Tahun lalu anggaran itu pun tidak habis.
Dalam sebuah rapat kerja, Kementerian BUMN sempat dikritik keras oleh yang biasa mengkritik. Tidak mampu menyerap anggaran. Akibatnya, uang tetap berada di Kementerian Keuangan.
Tahun ini saya minta anggaran perjalanan dinas diturunkan lagi Rp 10 miliar. Semoga, hehe, kali ini bisa habis.
Keinginan melakukan reformasi birokrasi itu telah menjadi tekad seluruh jajaran Kementerian BUMN sejak hari pertama saya menjabat sebagai menteri. Kebetulan, para pejabat eselon satu Kementerian BUMN dulunya adalah aktivis mahasiswa. Pada hari pertama bertugas sebagai menteri itu, saya kumpulkan seluruh eselon satu.
"Kita dulu aktivis mahasiswa kan?" tanya saya kepada mereka.
"Betul," jawab mereka.
"Sekarang kita jadi pejabat tinggi kan?" tanya saya.
"Betul, Pak," jawab mereka.
"Ingatkah waktu kita jadi aktivis dulu kita menuntut apa?" tanya saya lagi.
Maka, kami daftar apa saja yang dulu kita perjuangkan: antikorupsi, reformasi birokrasi, dan penegakan hukum.