Denmark Pilih Hidup Bebas, COVID Tidak Lagi Dianggap Serius
Pembatasan lain yang tidak lagi diberlakukan adalah surat izin digital untuk masuk ke klub malam, kafe, dan ke restoran dalam ruangan tertutup.
"Saya tidak berani mengatakan ini adalah akhir dari semua aturan itu. Kita tidak tahu apa yang akan terjadi di musim gugur nanti. Apakah [nantinya] akan ada varian baru," kata Perdana Menteri Denmark Mette Frederiksen.
Pihak yang berwenang di bidang kesehatan di Denmark masih mendesak warga untuk melakukan tes secara teratur sehingga keadaan tetap bisa dipantau dan pemerintah bisa 'bertindak dengan cepat bila diperlukan" kata Menteri Kesehatan Magnus Heunicke minggu lalui.
Pembatasan di negara tetangga juga dilonggarkan
Pemerintah Denmark sudah memperingatkan bahwa jumlah kasus di sana masih akan meningkat dalam pekan-pekan ke depan dan vaksinasi dosis keempat mungkin dibutuhkan.
Pembatasan aturan mulai diberlakukan bulan Juli 2021 namun kemudian dicabut 10 minggu kemudian setelah program vaksinasi berjalan baik.
Tetapi pembatasan kemudian diberlakukan lagi setelah kasus meningkat.
Di tahun 2020, Denmark menjadi negara pertama di Uni Eropa yang menutup sekolah karena adanya pandemi dan memerintahkan karyawan yang tidak bekerja di sektor esensial untuk bekerja dari rumah.
Denmark menjadi negara Uni Eropa pertama yang mencabut hampir semua pembatasan aturan terkait pandemi setelah menganggap COVID-19 bukan lagi penyakit yang 'kritis secara sosial'
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata