Denny Indrayana Sebut KPK Sedang Berupaya Menjegal Pencapresan Anies, Begini Analisisnya
![Denny Indrayana Sebut KPK Sedang Berupaya Menjegal Pencapresan Anies, Begini Analisisnya](https://cloud.jpnn.com/photo/arsip/watermark/2017/07/14/mantan-wakil-menteri-hukum-dan-ham-denny-indrayana-foto-dokumen-jpnncom.jpg)
jpnn.com, JAKARTA - Mantan Wakil Menteri Hukum dan HAM Denny Indrayana menyebut Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sedang menjegal Anies Baswedan di balik pengusutan kasus di Kementerian Pertanian (Kementan).
"Pagi tadi saya kembali mendapatkan informasi penting. Kali ini soal dugaan kasus korupsi yang sedang berjalan di KPK. Yang ditarget menjadi tersangka lagi-lagi adalah lawan oposisi," kata Denny dalam keterangannya, Rabu (14/6).
Menurut dia, KPK sedang menargetkan seorang menteri dari Partai NasDem. Tujuannya ialah menganggu Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KKP).
"Tujuannya jelas, mengganggu koalisi KPP, dan menjegal pencapresan Anies Baswedan," kata dia.
Menurut dia, apa yang dilakukan saat ini justru semakin meneguhkan Partai NasDem di dalam kaolisi.
Dia menerangkan Surya Paloh dalam satu pertemuan elite partainya dikabarkan menegaskan, "Abang ini jangankan masuk penjara, dibunuh pun tetap tidak akan berubah mendukung Anies Baswedan".
Oleh karena itu, Denny memandang hukum memang benar-benar direndahkan menjadi alat mengganggu koalisi dan penentu arah pencapresan saja.
Di informasi lain, lanjut Denny, pimpinan KPK datang kepada seorang menteri senior, menyatakan telah lengkap bukti dan meminta izin presiden untuk mentersangkakan seorang pimpinan parpol.
Menurut Denny Indrayana, KPK sedang menargetkan seorang menteri dari Partai NasDem.
- Hasto Kristiyanto Akan Penuhi Panggilan KPK jika Tak Ada Kepentingan Mendesak
- KLB Gerindra Putuskan Prabowo Maju Capres 2029, Haryara Tambunan Merespons, Simak
- KPK Pastikan Laporan Terkait Jampidsus Masih Diproses
- Pidato di Acara Wantim NasDem, Paloh Singgung Penguatan Kewaspadaan Politik
- Tahun ke-12, Nara Kreatif Meluluskan 778 Siswa, Anies Baswedan Beri Pesan Khusus
- Ananda Tohpati: Efisiensi Perlu, Tetapi Jangan Ganggu Program Masyarakat