Denny JA Dinilai Pengkhianat Intelektual
Jumat, 03 Juli 2009 – 10:41 WIB

Denny JA Dinilai Pengkhianat Intelektual
Tapi, isu satu putaran dianggap strategi untuk menutupi perdebatan yang lebih substantif? "Sekali berkomitmen dengan demokrasi, setiap orang boleh memilih isu debatnya sendiri yang dianggap paling menarik," jawabnya. Denny merasa kampanye satu putaran telah menjadi isu yang paling banyak menjadi perhatian dan diperdebatkan.
"Semua capres, tim sukses, pakar, sampai lembaga survei ikut menanggapi. Sampai ada yang bikin iklan palsu, pakai foto saya," cetusnya, lantas tertawa.
Selaku intelektual, Denny mengaku ingin melibatkan diri secara langsung mendorong konsolidasi demokrasi dan pemerintahan yang kuat.
"Saya intelektual modern. Sedangkan, Fadjroel itu intelektual konservatif," ujar Denny yang juga menjabat Direktur Eksekutif Lingkaran Survei Indonesia (LSI) itu. (pri)
JAKARTA – Gara-gara menjadi motor kampanye pilpres satu putaran, Denny JA mendapat kecaman keras dari Fadjroel Rahman. "Denny itu pengkhianat
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Soal Ganti Wapres, PSI Minta Para Purnawirawan Hormati Kedaulatan Rakyat
- Hasil PSU Pilkada Siak Digugat, Bahlil: Golkar Kawal Kemenangan Afni-Syamsurizal
- Ketum Golkar soal Pilkada Siak 2024: Perempuan Muda Menang 2 Kali, Luar Biasa, Wajib Dikawal
- SCL Taktika Paparkan Hasil Quick Count Aulia-Rendi
- Ini Respons Ketua MPR Ahmad Muzani soal Usulan 3 April jadi Hari NKRI
- Bawaslu Sebut PSU Pilkada Serang Berjalan Lancar Meski Ada OTT Pelaku Politik Uang