Denny JA Dinilai Pengkhianat Intelektual

Denny JA Dinilai Pengkhianat Intelektual
Denny JA Dinilai Pengkhianat Intelektual
Tapi, isu satu putaran dianggap strategi untuk menutupi perdebatan yang lebih substantif? "Sekali berkomitmen dengan demokrasi, setiap orang boleh memilih isu debatnya sendiri yang dianggap paling menarik," jawabnya. Denny merasa kampanye satu putaran telah menjadi isu yang paling banyak menjadi perhatian dan diperdebatkan.

"Semua capres, tim sukses, pakar, sampai lembaga survei ikut menanggapi. Sampai ada yang bikin iklan palsu, pakai foto saya," cetusnya, lantas tertawa.

Selaku intelektual, Denny mengaku ingin melibatkan diri secara langsung mendorong konsolidasi demokrasi dan pemerintahan yang kuat.

"Saya intelektual modern. Sedangkan, Fadjroel itu intelektual konservatif," ujar Denny yang juga menjabat Direktur Eksekutif Lingkaran Survei Indonesia (LSI) itu. (pri)
Berita Selanjutnya:
SBY Sebut 5 Problem Otda

JAKARTA – Gara-gara menjadi motor kampanye pilpres satu putaran, Denny JA mendapat kecaman keras dari Fadjroel Rahman. "Denny itu pengkhianat


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News