Denny JA: Politikus Harus Lebih Rileks Menilai Survei Pilpres

"Misalnya, seberapa Lembaga ini karena reputasinya, karena pencapaiannya mendapat penghargaan baik dari lembaga internasional ataupun dari lembaga nasional," kata Denny JA.
"Ada pula lembaga survei, ataupun tokohnya, yang tidak terlihat penghargaannya. Namun, tentu ini tidak berarti lembaga itu otomatis tidak kredibel," jelas Denny JA.
Tip ketiga, lanjutnya, survei juga harus dilihat dalam kerangka waktu.
"Itu artinya survei memotret sikap responden di hari ini, hari survei dilakukan," kata Denny JA.
Dia menegaskan penting bagi para elite politik untuk menyikapi hasil survei dengan lebih tenang.
"Hasil riset sebaiknya juga dibantah oleh hasil riset. Jika hasil riset dibantah oleh somasi hukum, itu akan dikenang oleh sejarah, dan negara demokrasi luar negeri,"pungkas Denny JA.(mcr8/jpnn)
Pendiri LSI Denny JA Dia menyebutkan somasi kepada lembaga survei memang kerap terjadi di setiap pilpres ataupun pilkada.
Redaktur : Fathan Sinaga
Reporter : Kenny Kurnia Putra
- Survei LSI Terkait RUU KUHAP: Mayoritas Publik Dukung Kesetaraan Penyidik
- Ahli Kepemiluan Usul Ambang Batas Maksimal 50 Persen di Pilpres dan Pilkada
- KLB Gerindra Putuskan Prabowo Maju Capres 2029, Haryara Tambunan Merespons, Simak
- Pakar: Survei LSI Soal Hasto Kristiyanto Tabrak Asas Praduga Tak Bersalah
- LSI: 81,4 Persen Publik Dukung Kejaksaan Banding Vonis Harvey Moeis
- Kenangan dan Perjuangan Qomar, Mulai dari Pelawak, Aktor, Hingga Politikus