Denny JA: Politikus Harus Lebih Rileks Menilai Survei Pilpres
"Misalnya, seberapa Lembaga ini karena reputasinya, karena pencapaiannya mendapat penghargaan baik dari lembaga internasional ataupun dari lembaga nasional," kata Denny JA.
"Ada pula lembaga survei, ataupun tokohnya, yang tidak terlihat penghargaannya. Namun, tentu ini tidak berarti lembaga itu otomatis tidak kredibel," jelas Denny JA.
Tip ketiga, lanjutnya, survei juga harus dilihat dalam kerangka waktu.
"Itu artinya survei memotret sikap responden di hari ini, hari survei dilakukan," kata Denny JA.
Dia menegaskan penting bagi para elite politik untuk menyikapi hasil survei dengan lebih tenang.
"Hasil riset sebaiknya juga dibantah oleh hasil riset. Jika hasil riset dibantah oleh somasi hukum, itu akan dikenang oleh sejarah, dan negara demokrasi luar negeri,"pungkas Denny JA.(mcr8/jpnn)
Pendiri LSI Denny JA Dia menyebutkan somasi kepada lembaga survei memang kerap terjadi di setiap pilpres ataupun pilkada.
Redaktur : Fathan Sinaga
Reporter : Kenny Kurnia Putra
- MK Hapus Presidential Threshold, Gibran Berpeluang Melawan Prabowo di 2029
- Ayu Ting Ting Enggan Terjun ke Dunia Politik, Ini Alasannya
- Bahlil Yakin Ridwan Kamil Menang 1 Putaran, Sama Seperti Prabowo di Pilpres
- Gibran Diduga Mulai Bersiap untuk Pilpres 2029, Indikasi Berani Menelikung Prabowo?
- Hasil Survei Terbaru LSI soal Elektabilitas Paslon Pilkada Kota Bandung 2024, Tidak Mengejutkan
- Skandal Kredibilitas Persepi, Dewan Etik Terbukti Punya Konflik Kepentingan