Denny JA Usul Pileg dan Pilpres Dipisah, Ini Empat Alasannya

BACA JUGA: Golput Capai 28 Persen
Ketiga, sambung Denny, hanya partai yang terasosiasi dengan capres mendapat berkah positif seperti yang diperoleh Gerindra, PDIP, PKB. "Kami melihat data ada kemungkinan Golkar dalam sejarahnya tidak berada di urutan kedua. Nomor satu PDIP karena dekat dengan Jokowi dan Gerindra kedua karena dekat Prabowo Subianto. Jadi, untuk Golkar masih di posisi abu-abu, bisa nomor dua atau tiga," jelasnya.
Keempat, Denny menegaskan, para caleg akan tenggelam. Menurut dia, motif pemilih caleg semakin kurang karena ruang publik lebih banyak ke persoalan capres dan cawapres. "Akibatnya nama caleg tenggelam," tegas Denny.
Karena itu, Denny menegaskan eksperimen kawin campur pileg dan pilpres ini tidak mendorong kultur yang sehat dalam demokrasi dan politik.
"Kalau bisa bisa ini pertama dan terakhir (pemilu serentak)," tegasnya. (boy/jpnn)
Pendiri LSI Denny JA menilai pileg dan pilpres serentak ternyata membawa efek buruk terhadap kultur politik.
Redaktur & Reporter : Boy
- Pakar: Survei LSI Soal Hasto Kristiyanto Tabrak Asas Praduga Tak Bersalah
- LSI: 81,4 Persen Publik Dukung Kejaksaan Banding Vonis Harvey Moeis
- MBG Jadi Top 9 Program Positif Prabowo-Gibran versi LSI Denny JA
- Denny JA Sebut Prabowo dapat Sentimen Negatif soal Pilkada Dipilih DPRD
- LSI Denny JA Beberkan Angka Golput Meningkat di Pilkada 2024
- LSI Denny JA Belum Pastikan Pilgub Jakarta Bakal Berlangsung 2 Putaran