Densus 88, Burung Hantu yang Tak Pernah Tidur
Bebas Apel Rutin, Ponsel Tak Boleh Mati
Kamis, 23 Juli 2009 – 06:34 WIB
Pengeboman JW Marriott dan Ritz-Carlton Jumat pekan lalu (17/7) membuat terhenyak anggota Densus 88 Antiteror (AT) Mabes Polri. Bagaimana tidak, ketika mereka sedang mengejar tersangka jaringan teroris di berbagai daerah, Jakarta justru diserang.
-----------------------------------
RIDLWAN HABIB, Jakarta
-----------------------------------
-----------------------------------
RIDLWAN HABIB, Jakarta
-----------------------------------
PARA perwira yang datang bergantian ke pos pengendalian krisis di Hotel Ritz-Carlton tidak tampak seperti polisi pada umumnya. Badannya tidak kekar, tidak tegap, dan tidak berpotongan cepak. Saat hilir mudik ke lokasi, mereka biasa mengenakan topi dan kacamata hitam. Ciri mereka dikenali dari pin lambang wajah burung hantu di kerah kiri.
Dalam penyidikan bom Mega Kuningan, Densus 88 membuat dua pos komando. Pos pertama di lantai 3 Hotel Ritz-Carlton. Pos kedua di apartemen bilangan Jalan Gatot Subroto. "Sejak bom malam Natal 1999, penyidikan tak pernah membuat pos komando tunggal, tapi ganda," ujar seorang sesepuh Densus 88 yang sudah purnatugas kepada Jawa Pos.
Pengeboman JW Marriott dan Ritz-Carlton Jumat pekan lalu (17/7) membuat terhenyak anggota Densus 88 Antiteror (AT) Mabes Polri. Bagaimana tidak,
BERITA TERKAIT
- Setahun Badan Karantina Indonesia, Bayi yang Bertekad Meraksasa demi Menjaga Pertahanan Negara
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala