Densus 88, Burung Hantu yang Tak Pernah Tidur

Bebas Apel Rutin, Ponsel Tak Boleh Mati

Densus 88, Burung Hantu yang Tak Pernah Tidur
Densus 88, Burung Hantu yang Tak Pernah Tidur
Tampilan juga jauh dari kesan reserse biasa. Misalnya, reserse lazimnya mengenakan baju bebas (preman) dengan lengan digulung, rambut dikucir belakang, dan sepatu kulit. "Kalau Densus 88, pokoknya tampilan jauh dari bayangan," tuturnya. Anggota Densus 88 AT Mabes Polri yang beroperasi di lapangan diberi privilege tidak perlu apel rutin sebagaimana polisi lain. "Tapi, handphone tak boleh mati 24 jam. Jika mati, pasti ditegur sangat keras oleh pimpinan," ujarnya.

 

Tim lapangan juga punya tempat kumpul yang dirahasiakan. Itulah "kantor" kedua mereka. "Tapi, tak mesti datang ke rumah khusus itu. Tugas bisa lewat SMS," katanya. Seorang perwira lapangan Densus 88 harus siap berangkat ke semua tempat di dunia, kapan saja. Untuk memperkuat pemahaman mereka tentang jaringan terorisme, anggota juga mempelajari buku-buku JI.

 

Misalnya, Pedoman Umum Perjuangan Al Jamaah Al Islamiyah terbitan Majelis Qiyadah Markaziyah Al Jamaah Al Islamiyah. "Mereka juga ahli berbahasa Arab," ujarnya. Karena sifat tugasnya yang mobile dan tak pasti, sering anggota Densus 88 mempunyai problem internal rumah tangga. Terutama mereka yang bertugas beberapa bulan dan jarang bertemu dengan istri dan anaknya. "Bagi yang punya pacar, pasti tak langgeng. Tapi, itu sudah risiko penugasan. Mereka paham sepenuhnya dan tak mengeluh," ucapnya.

 

Dikonfirmasi secara terpisah, Kadivhumas Mabes Polri Irjen Pol Nanan Soekarna mengakui kehebatan Densus 88. "Kalau tidak hebat, bukan khusus dong," katanya, lantas tersenyum. Dia juga mengatakan, identitas anggota Densus 88 yang berada di lapangan sangat dilindungi. "Memang harus dilindungi. Sebab, risikonya sangat besar. Selama masih ada aksi terorisme di Indonesia, Densus 88 akan tetap bekerja dengan pengabdian yang ikhlas dan tulus," tutur mantan Kapolda Sumatera Utara itu. (oki)

Pengeboman JW Marriott dan Ritz-Carlton Jumat pekan lalu (17/7) membuat terhenyak anggota Densus 88 Antiteror (AT) Mabes Polri. Bagaimana tidak,


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News