Densus 88 Disarankan Gandeng Kopassus
Jumat, 10 Mei 2013 – 19:17 WIB
JAKARTA - Anggota Komisi I DPR, Tjahjo Kumolo mengatakan, gerakan teroris di Indonesia dalam kurun waktu lima tahun terakhir menunjukkan tingkat kaderisasi. Di mana muncul teroris muda yang lebih dinamis dan energik.
"Oleh karena itu harus ada kegiatan intelijen terpadu bersama Kepolisian atau Densus 88 di lapangan setidaknya untuk melakukan deteksi dini melalui operasi intelijen pencegahan. Sehingga tidak ada istilah kecolongan," ujar Tjahjo saat dihubungi wartawan, Jumat (10/5).
Baca Juga:
Di sisi lain sambung Tjahjo, juga harus ditingkatkan kerjasama internasional dalam rangka pengungkapan jaringan terorisme internasional yang diindikasikan membuat jaringan di wilayah Indonesia. "Karena secara psikologis masyarakat akan sangat terganggu kalau teror terus mengintai di sekitar kita," ucapnya.
Bahkan menurut Tjahjo, jika perlu dalam mengatasi terorisme juga dilibatkan tim anti teror Kopassus atau anti teror milik TNI lainnya. "Yang penting pembagian kerja dan kontinu pelaksanaannya," terangnya.
JAKARTA - Anggota Komisi I DPR, Tjahjo Kumolo mengatakan, gerakan teroris di Indonesia dalam kurun waktu lima tahun terakhir menunjukkan tingkat
BERITA TERKAIT
- Indonesia Punya 106 Ribu Apoteker, 60 Persennya Terkonsentrasi di Jawa
- Banjir Rob Berpotensi Terjadi di Wilayah Ini, BMKG Imbau Masyarakat Waspada
- Ruang Amal Indonesia dan ZIS Indosat Segera Buka Program Amal Vokasi di KITB
- Said PDIP: Ibu Megawati Memang Tulus Bilang Terima Kasih kepada Prabowo, MPR, dan Rakyat
- Kuasa Hukum Tepis Isu Miring Terkait Eks Dubes RI untuk Nigeria Usra Hendra Harahap
- RI 36 Berulah di Jalan, Nusron Wahid Sindir Netizen yang Salah Sasaran