Densus 88 Resmi Tahan 9 Anggota Al-Qaeda Indonesi

Densus 88 Resmi Tahan 9 Anggota Al-Qaeda Indonesi
Densus 88 Resmi Tahan 9 Anggota Al-Qaeda Indonesi
Berikutnya, Rudi Kurnia Putra (45) ditangkap di depan Solo Square sekitar pukul 24.00 WIB. Saat itu, pria kelahiran Solo, 2 Juli 1967 tersebut baru melakukan perjalanan dari Cilacap. Dalam kelompok itu, Rudi  bertugas melakukan rekrutmen dan pelatihan di Poso. Ia menyimpan tiga buah bom di rumahnya yang siap diledakkan. Kamidi ditangkap di rumahnya di Griyan RT 07 RW 10 Kelurahan Pajang. Fajar Novianto, masih berstatus pelajar ditangkap di Laweyan.  Barkah Nawa Saputra (24) ditangkap di rumahnya di Jalan Kentingan RT 02 RW 11 Kecamatan Jebres dan Triyatno ditangkap di Pasar Harjodaksino, Surakarta. Tersangka lain adalah Anggri Pamungkas (18) ditangkap di perbatasan Desa Cobra dengan Desa Bloyang, Kecamatan Belimbing Hulu, Kabupaten Melawi, Kalimantan Barat, Sabtu (22/9).

Nama lain yang sudah cukup dikenal, adalah Joko Tri Priyanto alias Joko Jihad. Ia ditangkap di rumah kerabatnya di Mondokan, Kecamatan Laweyan, Solo, Minggu (23/9). Joko dikenal sebagai pemimpin Kelompok Laweyan, basis pendukung Noordin M Top di wilayah Solo. Ia bebas pada 2007, setelah sebelumnya dihukum 3,5 tahun penjara karena menyembunyikan Noordin M Top seusai peledakan bom bunuh diri di Kedutaan Besar Australia.

Terakhir, Wendy alias Hasan ditangkap di Pelabuhan Pentoloan, Palu, Sulawesi Tengah.  Jaringan ini diketahui dipimpin oleh Badri Hartono alias Tony.

"Untuk yang di bawah umur, hukum acaranya dipakai pidana umum, kalau yang dewasa pakai hukum acara sesuai dengan Undang-Undang Terorisme," ujar Boy.(flo/jpnn)

JAKARTA - Penyidik Detasemen Khusus 88 Antiteror resmi menahan sembilan tersangka jaringan teroris di Solo, Poso dan Kalimantan yang menyebut diri


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News