Densus 88 Tangkap Pengirim WNI ke Wilayah ISIS
jpnn.com - JAKARTA - Densus 88 Anti Teror Polri membekuk seorang terduga anggota ISIS berinisial RR, 38, di sebuah hotel di Petamburan, Jakarta, Sabtu (11/4). Lelaki yang tinggal di Kampung Baru Jalan Persatuan tersebut diduga berperan sebagai pengirim WNI ke wilayah ISIS.
Kabagpenum Divhumas Polri Kombespol Rikwanto menjelaskan, RR ditangkap pada pukul 11.25, yang sebelumnya telah diikuti selama beberapa jam. Penangkapan RR merupakan pengembangan dari terduga anggota ISIS yang ditangkap di sekitar Jakarta beberapa waktu lalu. "Dia ini salah satu komplotan pengirim WNI ke ISIS," ujarnya.
Ada sejumlah barang yang disita dalam proses penangkapan tersebut, yakni dua buah surat izin mengemudi (SIM), KTP, STNK, tiga kartu selam dari ADS Internasional, kartu ATM dan catatan rekening transfer uang Rp 2 juta. "Sejauh apa perannya, selain mengirim WNI, masih dalam penelitian," paparnya.
Menurut dia, kemungkinan besar masih ada anggota komplotan lainnya, yang masih bebas berkeliaran. Tentunya, Polri masih berupaya mengejarnya. "Anggota lainnya masih dikejar," ujarnya.
Selain menangkap terduga anggota ISIS, Polri juga telah mengamankan tiga terduga kelompok teror Din Minimi yang diduga mengeksekusi dua anggota TNI di Aceh. Ketiga orang tersebut, yakni Muhammad Abidin alias M Hanafiah, Darkani bin Hamid alias Rungkhom, dan Abu Razak alias Tun Sri Muhammad Azrul Mukminin al Kahar. "Ketiganya saat ini masih diperiksa di Mapolres Aceh," jelasnya.
Tak tanggung-tanggung, ada enam pucuk senjata yang diamankan dari anggota yakni, tiga AK 56, satu pistol FN, satu RPG dan satu GLM. Lalu, diamankan juga 701 butir amunisi aktif caliber 7,62 mm dan 12 butir amunisi aktif caliber 4,5 mm. "Setelah penangkapan tiga terduga kelompok Din Minimi ini, penyitaan senjata dilakukan," ujar Rikwanto.
Dia menuturkan, dengan penangkapan tiga anggota kelompok teror tersebut, maka bisa diperdalam soal kemungkinan siapa yang mengeksekusi dua orang anggota TNI AD beberapa waktu lalu. "Belum diketahui, apakah mereka mengakuinya atau tidak," ujarnya.
Namun, yang utama polisi tidak berhenti mengejar anggota kelompok teror yang lainnya. Sebab, kemungkinan masih ada anggota lain yang turut serta dalam pembunuhan terhadap anggota TNI. "Tidak akan berhenti di sinilah," tuturnya.
Sementara Wakapolri Komjen Badrodin Haiti menjelaskan, Polri tidak akan ragu dalam menindak kelompok teror di Indonesia. Kelompok teror yang tersisa di Aceh dan Poso akan terus dikejar. "Kami berupaya terus menegakkan hukum dan mengantisipasi kemungkinan terjadi teror kembali," jelasnya.
Target awal untuk kejadian teror di Aceh, setidaknya bisa mengetahui apa penyebab dua TNI-AD itu ditembak hingga tewas. "Semoga secepatnya bisa dikuak," ujar calon tunggal Kapolri tersebut.
Sebelumnya, ditengah isu ISIS yang menyeruak, terjadi penembakan dua anggota TNI-AD di Aceh. Belum diketahui apakah terdapat hubungan antara kelompok teror di Aceh dengan ISIS. (idr/end/jpnn)
JAKARTA - Densus 88 Anti Teror Polri membekuk seorang terduga anggota ISIS berinisial RR, 38, di sebuah hotel di Petamburan, Jakarta, Sabtu (11/4).
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Pengemudi Taksi Ini Bantu Lansia Pulang ke Rumah, Andre: Pahlawan di Jalanan
- Pekan TV Fujian dan MNC Jalin Kerja Sama, Siap Perkenalkan Budaya Quanzhou di Tanah Air
- Jebolan Indonesian Idol Ini Bakal Sepanggung Lagi di Malam Puncak Ulang Tahun MNC Group
- Terima Aspirasi Aliansi Pejuang Seleksi CPNS 2024, Paul Finsen Mayor Berharap Prabowo Turun Tangan
- Heru B. Wasesa dan Tim Gali Fakta Sejarah Nusantara dari Perspektif Eropa
- BPKP Usulkan Rancangan Kebijakan MRPN Lingkup Pemerintah Daerah