Densus 88 Terkecoh Data Inteljen
Senin, 10 Agustus 2009 – 20:23 WIB
Indikasinya, lanjut Netta, bisa dilihat dari penggrebekan di Jati Asih, Bekasi yang seolah-olah diarahkan untuk menyerang iring-iringan presiden, padahal belum ada bukti kuat sama sekali. Para tersangka yang berhasil dibekuk belum satupun yang menyatakan hal itu. “Kenapa mereka bisa antisipasi secara dini rencana serangan terhadap presiden, tapi serangan di Ritzt Carlton dan JW Marriot berlangsung sangat mulus? "Ini aneh dan pihak kepolisian telah menarik kasus terorisme ini ke ranah politik,” tegasnya.
Netta menyarankan, ke depan pihak Polri dapat maksimal dalam menangani aksi teror dan tidak hnya menyerahkan soal teror ini kepada Densus 88. "Semua komponen kepolisian seperti intelejen selaku pemasok informasi harus menyajikannya secara benar dan akurat serta humas harus bisa menjelaskan kepada masyarakat, termasuk keluarga yang terlibat. Demikian juga halnya dengan Polri yang tidak perlu mencari muka dengan memanfaatkan media masa yang berlomba mendapatkan berita eksklusif seperti pada kasus Temanggung itu,“ tegasnya. (fas/JPNN)
JAKARTA - Pengamat Kepolisian dari Indonesia Police Watch (IPW), Netta S Pane menduga penggrebekan tersangka teroris oleh Densus 88 di Temanggung,
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- BPKP Usulkan Rancangan Kebijakan MRPN Lingkup Pemerintah Daerah
- Eks Tim Mawar Kenang Presiden Prabowo yang Rela Korbankan Diri demi TNI
- Polsek Tambusai Utara Ajak Warga di Desa Tanjung Medan Ciptakan Pilkada Damai
- AQUA dan DMI Berangkatkan Umrah bagi Khadimatul Masjid dari Enam Provinsi
- KPK Incar Pejabat BPK yang Terlibat di Kasus Korupsi Kemenhub
- PPPK Minta Regulasi Mutasi, Relokasi, dan TPP Rp 2 Juta, Berlebihankah?