Densus Buru Suplier Bahan Bom
Selasa, 26 April 2011 – 07:06 WIB
Dalam rekam jejak teror di Indonesia dalam kurun waktu 2009-2011, ada dua orang mantan aparat yang terlibat. Yang pertama Sofyan At sauri, pecatan polisi Depok yang jadi supplier senjata rakitan untuk latihan di Aceh.
Yang kedua, Yuli Harsono, pecatan TNI AD yang bergabung dengan kelompok Abdullah Sonata. Yuli meninggal saat baku tembak dengan Densus 88 di Klaten Juni 2010 lalu. Seorang mantan kombatan Poso yang ditemui Jawa Pos kemarin menyebut jaringan penyuplai bahan peledak sudah dihabisi polisi. "Ini juga jadi rasan-rasan (gunjingan). Apa benar si Pepi ini punya bahan sampai ratusan kilo," katanya.
Pria yang kini mengajar bahasa Arab di kawasan Jakarta Utara itu menyebut, akses jaringan lama untuk bahan bom bisa dikatakan tidak ada lagi. "Semua sudah dimonitor. Sudah tidak ada yang main," jelasnya.
Ustad ini justru curiga Pepi digerakkan aktor asing. "Nama Pepi ini asing sekali. Saya sms beberapa teman juga tidak ada yang tahu," katanya. Jika polisi menyebut Pepi masuk jaringan NII Banten atau regu kang Jaja, menurut dia pasti gampang dilacak. "Mungkin saja ikut pengajian satu dua kali. Tapi kalau aktif kok rasanya janggal," tambahnya.
JAKARTA---Jaringan dan pola gerak kelompok Pepi Fernando terus diurai Densus 88 Mabes Polri. Korps burung hantu sekarang sedang memburu penyedia
BERITA TERKAIT
- Menteri Lingkungan Hidup Minta TPA Setop Pakai Sistem Open Dumping
- Koalisi BEM Banten Serukan Tolak Upaya Said Didu Mengadu Domba terkait PIK 2
- Teruntuk Jenderal Listyo Sigit, Anda Dicap Terlibat Merusak Demokrasi di Indonesia
- Kasus Korupsi di Kemenhub, KPK Menahan 3 Ketua Pokja Proyek DJKA
- Parcok Cawe-Cawe di Pilkada, Deddy PDIP Serukan Copot Jenderal Listyo
- KSAD Jenderal Maruli: Lulusan Seskoad Harus Mampu Mengemban Tugas Masa Depan