Densus Fokus Pada Trio Maut
Sonata, Abu Tholut, dan Upik Lawanga
Selasa, 18 Mei 2010 – 06:56 WIB
JAKARTA --Detasemen Khusus (Densus) 88 Mabes Polri tak ingin memberi waktu bagi teroris untuk berkonsolidasi ulang. Setelah serangkaian penyergapan berdarah sepanjang pekan lalu, korps burung hantu itu kini fokus mengejar tiga orang kunci dalam jaringan teroris ini. Mereka adalah Abdullah Sonata, Imron Baihaqi alias Abu Tholut, dan Upik Lawanga. Dalam doktrin kelompok ini, menyerah tanpa perlawanan bisa dianggap sebagai tindakan yang memalukan. "Kalaupun aparat terpaksa melakukan tembakan atau tindakan melumpuhkan, itu karena benar-benar terpaksa dan tidak mau ambil risiko," kata Edward. Operasi Densus 88 sejak Maret lalu memang sudah memakan korban jiwa dari sisi aparat. Tiga orang personel Brimob tewas. Salah satunya Brigadir Satu Boas Waisiri, anggota Crisis Response Team Densus 88 yang tewas ditembak teroris di hutan Jalin Jantho, Aceh.
Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Edward Aritonang menjelaskan, operasi antiteror tidak behenti meskipun beberapa tokohnya tewas. Apalagi, dalam penggerebekan di sejumlah lokasi ditemukan dokumen-dokumen penting tentang jaringan teroris. Misalnya, di rumah Heri Suranto di Semanggi, Pasar Kliwon, Solo, yang digerebek Jumat (14/5).
Baca Juga:
"Dokumen itu sekarang sedang dikembangkan oleh penyidik di lapangan," kata Edward kemarin (17/5). Tapi, mantan juru bicara kasus Bom Bali 1 itu tak menjelaskan apa isi dokumen yang ditemukan di rumah Heri tersebut. Menurut Edward, prinsip operasi antiteror tetap berdasar pada prinsip hak asasi manusia. "Tapi, kita ini berhadapan dengan kelompok yang khusus, yang tak mau menyerah secara gratis," katanya.
Baca Juga:
JAKARTA --Detasemen Khusus (Densus) 88 Mabes Polri tak ingin memberi waktu bagi teroris untuk berkonsolidasi ulang. Setelah serangkaian penyergapan
BERITA TERKAIT
- Menteri Lingkungan Hidup Minta TPA Setop Pakai Sistem Open Dumping
- Koalisi BEM Banten Serukan Tolak Upaya Said Didu Mengadu Domba terkait PIK 2
- Teruntuk Jenderal Listyo Sigit, Anda Dicap Terlibat Merusak Demokrasi di Indonesia
- Kasus Korupsi di Kemenhub, KPK Menahan 3 Ketua Pokja Proyek DJKA
- Parcok Cawe-Cawe di Pilkada, Deddy PDIP Serukan Copot Jenderal Listyo
- KSAD Jenderal Maruli: Lulusan Seskoad Harus Mampu Mengemban Tugas Masa Depan