Densus Siap Diperiksa Komnas HAM

Selidiki Tewasnya Pedagang Angkringan Nur Iman

Densus Siap Diperiksa Komnas HAM
Kadivhumas Mabes Polri Irjen Pol Anton Bachrul Alam merilis foto dua tersangka teroris yang tewas akibat baku tembak di Sukoharjo, Sigit Qurdowi (foto kanan) dan Hendro Yunianto. Foto: NNY/JAWAPOS
Polri baru mendapatkan  laporan lisan dari petugas di lapangan yang menyebutkan  bahwa peluru yang mengenai Nur Iman berasal dari Sigit Qurdowi. Namun, hal itu harus menunggu pembuktian secara ilmiah di laboratorium.

Kadivhumas menjamin Polri akan transparan dalam kasus ini. "Kami sudah melakukan otopsi terhadap Nur Iman sebelum jenazahnya dikembalikan kepada keluarganya. Pelurunya dari tersangka. Maka itu kami buktikan melalui rekonstruksi dan sebagainya," katanya. Di TKP Polri menyita barang bukti dari para tersangka, yaitu dua senjata api jenis FN, satu jenis Baretta, satu granat manggis aktif, dan sekitar 100 peluru untuk FN.

Secara terpisah, Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM), Ifdhal Kasim menilai sistem pengamanan dalam penggerebekan teroris di Sukoharjo tak jalan yang mengakibatkan tewasnya seorang warga penjual angkringan. "eharusnya, resiko bila teroris membawa senjata itu bisa di antisipasi dampaknya pada masyarakat. Pengamanan kelihatannya ini yang tidak bekerja dengan baik," kata Ifdhal Kasim saat menghadiri acara ulang tahun mantan wakil Presiden Jusuf Kalla di jalan Brawijaya no 6, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan kemarin.

Ketika Densus 88 Anti Teror mengejar, teroris bisa terprovokasi untuk melawan. Padahal, ada masyarakat yang berada atau menonton di sekitar lokasi. "Seharusnya hal itu bisa diantisipasi dengan melokalisir warga dari rumah yang sudah jadi target. Atau, memilih waktu yang tepat. Itu teknis," kata alumni UII ini.

JAKARTA---Mabes Polri berjanji akan melakukan penyelidikan mendalam atas tewasnya warga sipil Nur Iman, pedagang angkringan dalam baku tembak di

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News