Densus Siap Diperiksa Komnas HAM

Selidiki Tewasnya Pedagang Angkringan Nur Iman

Densus Siap Diperiksa Komnas HAM
Kadivhumas Mabes Polri Irjen Pol Anton Bachrul Alam merilis foto dua tersangka teroris yang tewas akibat baku tembak di Sukoharjo, Sigit Qurdowi (foto kanan) dan Hendro Yunianto. Foto: NNY/JAWAPOS
Komnas HAM akan segera memastikan fakta peristiwa yang sebenarnya. "Komnas akan memastikan dulu fakta dilapangannya.Tentu kita akan berkoordinasi dengan Kapolri," katanya. Mantan wakil presiden Jusuf Kalla yang kemarin berulang tahun juga menyampaikan keprihatinannya. "Kita sesalkan jatuh korban jiwa. Ada warga meninggal," kata JK.

JK mengatakan sebuah operasi penggerebekan yang melibatkan senjata memiliki resiko yang sangat besar. Oleh karena itu, harus dipikirkan juga bagaimana meminimalisir resiko terlebih kepada masyarakat yang tidak terkait dengan terorisme."Seharusnya dipikirkan untuk mengurangi resiko," katanya.

Kemarin Kadivhumas Irjen Anton Bachrul Alam juga menunjukan foto Sigit dan Hendro yang tewas ditembak Densus 88. "Peran Sigit adalah pengontrol aksi M Syarif di Cirebon sekaligus pelatih kelompok ini. Dari video yang kami temukan di tersangka yang kami tangkap ada wajahnya. Jelas sekali," kata Anton. Selain itu, Sigit juga mengajari kelompok Cirebon merakit bom. "Jadi dia ini sangat penting dalam jaringan mereka. Nama kelompok ini Tauhid Wal Jihad," katanya.

Namun, keterangan polisi ini diragukan oleh mereka yang pernah mengenal Sigit dan Hendro. "Kalau disebut dia pimpinan lascar saya percaya. Dia memang sering sweeping café," kata Khalid Syaifullah , aktivis remaja masjid di Solo. Khalid pernah ditahan bersama Sigit saat peristiwa sweeping tempat hiburan menjelang ramadhan tahun 2005. "Tapi, kalau disebut dia ini bisa merakit bom saya tidak percaya," katanya.

JAKARTA---Mabes Polri berjanji akan melakukan penyelidikan mendalam atas tewasnya warga sipil Nur Iman, pedagang angkringan dalam baku tembak di

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News