Densus Telusuri Roket yang akan Digunakan Menyerang Singapura
![Densus Telusuri Roket yang akan Digunakan Menyerang Singapura](https://cloud.jpnn.com/photo/picture/normal/20160805_184413/184413_894246_Densus_88_batam.jpg)
jpnn.com - JAKARTA - Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror bergerak cepat dengan memeriksa keenam terduga kelompok teroris Khitabah Gonggong Rebus (KGR) yang berafiliasi dengan ISIS.
Densus saat ini dalam tahap pengumpulan barang bukti dari keenam terduga teroris yang ditangkap di Batam, Kepulauan Riau.
"Untuk yang keenam ini, akan dilanjutkan penggeledahan di lokasi-lokasi yang sudah diketahui Densus 88 dan Polda," kata Karopenmas Divhumas Polri Brigjen Agus Rianto di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (5/8).
Sejauh ini, jelas Agus, belum ditemukan barang bukti berupa senjata maupun alat peledak dari keenam terduga teroris. "Kami sedang menunggu perkembangannya," imbuh Agus.
Densus sendiri menangkap terduga teroris di beberapa lokasi di Batam, pagi tadi. Mereka berinisial GRD (31), TS (35), ES (35), T (21), HGY (20), dan MTS (19). Mereka merupakan kelompok KRG, salah satu organisasi yang berafiliasi dengan ISIS.
Sementara itu, GRD merupakan pentolan KGR yang menjadi pembuka komunikasi dengan jaringan ISIS di Suriah, yakni Bahrun Naim. Dikatakan Agus, GRD tengah merencanakan serang teroris ke Marina Bay di Singapura menggunakan roket dari Batam.
“Waktu dan kegiatan mereka rencanakan menyerang Singapura. Tentunya di negara kita, mereka mencari peluang dan kesempatan," terang Agus.
Disinggung terkait senjata roket yang akan digunakan menyerang Singapura, Agus menjelaskan bahwa tim Densus 88 masih menelusurinya.
JAKARTA - Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror bergerak cepat dengan memeriksa keenam terduga kelompok teroris Khitabah Gonggong Rebus (KGR)
- IDSIGHT Rilis Daftar 10 Menteri Berkinerja Terbaik, Banyak Pendatang Baru Bersinar
- Rocky Gerung Berikan Saran untuk Jokowi agar Gibran Punya Tempat Sendiri
- Beda dengan Dasco, Istana Sebut Prabowo Mengapresiasi Kepatuhan Para Menteri
- Tanggapi Proses Praperadilan, Praktisi Hukum Nilai KPK Bekerja Atas Dasar Pesanan
- Investasi Berdampak Jadi Solusi Keuangan yang Berorientasi Sosial dan Lingkungan
- Soal Isu Reshuffle, Istana: Hanya Presiden yang Tahu