Densus Tipikor Butuh Dana Rp 2,6 Triliun
jpnn.com, JAKARTA - Kapolri Jenderal Tito Karnavian berharap tugas Detasemen Khusus Tindak Pidana Korupsi (Densus Tipikor) sama dengan Densus 88 Antiteror Mabes Polri.
Tito menjelaskan, Densus Tipikor dibentuk supaya kinerja Polri dalam menangani korupsi yang makin masif di semua wilayah bisa berjalan baik.
Jenderal bintang empat itu menjelaskan, Densus Tipikor bakal tersentralisasi.
“Jadi, sama seperti Densus 88 Antiteror,” kata Tito saat rapat gabungan dengan Kejagung, KPK dan Kemenkumham, dan Komisi III DPR di gedung parlemen, Jakarta, Senin (16/10).
Tito menjelaskan, saat ini, Direktorat Tipikor Mabes Polri maupun polda dan polres masih menggunakan struktur normal.
Tidak ada tim surveillance maupun analisis khusus di dalamnya.
Padahal, menangani kasus-kasus seperti yang dilakukan Densus 88 Antiteror membutuhkan tim khusus.
Mulai tim surveillance, analis, penindak, dan penyidik khusus.
Kapolri Jenderal Tito Karnavian berharap tugas Detasemen Khusus Tindak Pidana Korupsi (Densus Tipikor) sama dengan Densus 88 Antiteror Mabes Polri.
- P3PD Memperkuat Kapasitas Kelembagaan Desa, Dukung Visi Indonesia Emas 2045
- Pj Bupati Tapanuli Utara Bikin Gaduh, Mendagri Didesak Segera Mencopot
- Mendagri Menghadiri Temu Karya Nasional, Optimistis Indonesia Emas 2045 Terwujud
- Kemendagri Gelar Temu Karya dan Penganugerahan Penghargaan Desa & Kelurahan Berprestasi 2024
- Densus 88 Bubarkan Jamaah Islamiyah, Ormas yang Pernah Ledakkan HKBP Hangtuah Pekanbaru
- Tito Minta Kepala Desa yang Tak Netral pada Pilkada Dilaporkan ke Bawaslu