Depan Belakang
Oleh: Dahlan Iskan
Memang istri saya tidak pernah ngata-ngatai saya "goblik" atau "comberan" tetapi dari ekspresi kecilnya saja saya sudah bisa menebak pedalaman hatinya.
Dari layar komputer petugas itu saya baru tahu: kini ada kabin pesawat yang susunan tempat duduknya belum pernah saya lihat. Separo kursinya menghadap ke belakang. Selang seling. Bukan seperti di beberapa kereta komuter: separo menghadap ke depan, separonya lagi ke belakang. Ini beda.
Pesawatnya Boeing 787 Dreamliner. Baris pertamanya: 1-2-1. Dua kursi yang di tengah itu menghadap ke depan. Di situlah saya dan istri. Untuk Jakarta-Abu Dhabi.
Satu kursi di kiri dan satu kursi di kanan menghadapnya ke belakang.
Baris keduanya terbalik: susunannya tetap 1-2-1, tetapi posisi hadapnya kebalikannya. Lalu baris ketiga seperti baris pertama. Baris keempat seperti yang kedua. Begitu sampai baris keenam.
Efisiensi.
Perdebatan di antara ahli desain rupanya tidak pernah berhenti: kursi harus diatur bagaimana. Agar dengan pesawat yang sama bisa menampung kursi lebih banyak.
Dengan cara cerdas.