Depan Belakang

Oleh: Dahlan Iskan

Depan Belakang
Dahlan Iskan (Disway). Foto: Ricardo/JPNN.com

Memang istri saya tidak pernah ngata-ngatai saya "goblik" atau "comberan" tetapi dari ekspresi kecilnya saja saya sudah bisa menebak pedalaman hatinya.

Dari layar komputer petugas itu saya baru tahu: kini ada kabin pesawat yang susunan tempat duduknya belum pernah saya lihat. Separo kursinya menghadap ke belakang. Selang seling. Bukan seperti di beberapa kereta komuter: separo menghadap ke depan, separonya lagi ke belakang. Ini beda.

Pesawatnya Boeing 787 Dreamliner. Baris pertamanya: 1-2-1. Dua kursi yang di tengah itu menghadap ke depan. Di situlah saya dan istri. Untuk Jakarta-Abu Dhabi.

Satu kursi di kiri dan satu kursi di kanan menghadapnya ke belakang.

Baris keduanya terbalik: susunannya tetap 1-2-1, tetapi posisi hadapnya kebalikannya. Lalu baris ketiga seperti baris pertama. Baris keempat seperti yang kedua. Begitu sampai baris keenam.

Efisiensi.

Perdebatan di antara ahli desain rupanya tidak pernah berhenti: kursi harus diatur bagaimana. Agar dengan pesawat yang sama bisa menampung kursi lebih banyak.

Dengan cara cerdas.

Enam bulan lalu saya mendapat tamu: ahli hongsui terkait dengan logo dan nama. Dia mengatakan nama depan saya itu yang membuat saya gagal jadi calon presiden.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News