Departemen Kesehatan Victoria Dituntut Karena Dituduh Melakukan Pelanggaran Saat Jalankan Program Karantina Hotel
"Penyelidikan yang rumit ini membutuhkan waktu 15 bulan untuk diselesaikan, termasuk di dalamnya peninjauan puluhan ribu dokumen dan beberapa wawancara saksi," kata pernyataan WorkSafe.
Pemeriksaan independen yang diselesaikan tahun lalu menemukan penjaga keamanan yang direkrut untuk bekerja di hotel karantina seharusnya mendapat lebih banyak pelatihan dan pengawasan.
WorkSafe mengatakan tinjauan dari pemeriksaan independen itu telah "memberikan konteks dan informasi yang relevan yang menginformasikan bagian dari investigasi."
Pengawas telah melakukan sejumlah penyelidikan ke hotel, perusahaan keamanan dan departemen lain, yang sekarang telah disimpulkan.
Kasus ini diperkirakan akan disidangkan di depan Pengadilan Negeri Melbourne pada 22 Oktober.
Seorang juru bicara pemerintah Victoria menolak berkomentar saat masalah itu dibawa ke pengadilan.
Menteri Kesehatan bayangan dari pihak oposisi, Georgie Crozier, mengatakan Premier Daniel Andrews perlu menjelaskan mengapa dia tidak dimintai pertanggungjawaban atas insiden tempat kerja terbesar dalam sejarah negara bagian itu.
"Ini telah menjadi penyelidikan yang panjang dan setelah tragedi yang terjadi tahun lalu, setiap warga Victoria ingin mendengar jawaban, mereka ingin melihat orang-orang bertanggung jawab atas kehilangan tragis dan kehancuran yang terjadi," ujarnya.
Departemen Kesehatan di Melbourne dituntut karena telah melakukan 58 pelanggaran Undang-Undang Kesehatan dan Keselamatan Kerja terkait program karantina hotel
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata
- Dunia Hari Ini: Rencana Airbnb Menggelar Pertarungan Gladiator di Roma Dikecam
- Inilah Sejumlah Kekhawatiran Para Ibu Asal Indonesia Soal Penggunaan Media Sosial di Australia