Depdiknas Bantah 'Anak Tirikan' Guru Honorer
Rabu, 11 November 2009 – 20:01 WIB
JAKARTA - Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas) RI membantah bila selama ini mengabaikan tenaga guru honorer yang akan mengikuti sertifikasi. Dikatakan oleh Direktur Jenderal (Dirjen) Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PMPK) Dr Baedhowi, persoalan ini tak lain hanyalah masalah di lapangan.
"Gak ada itu. Semua kita perlakukan sama. Kita siap menerima aduan, tapi kan dilihat secara objektif. Pusat itu hanya menentukan alokasi atau kuota. Siapa saja yang diikutkan sertifikasi, itu urusan kabupaten/kota," kata Baedhowi kepada JPNN di sela-sela RDP dengan Komisi X DPR RI, Rabu (11/11).
Lebih lanjut dikatakannya, guru-guru honorer itu juga dilibatkan, serta ada kuotanya. Untuk guru honor kuota tahun 2009 di daerah-daerah, adalah sebanyak 25 persen dari 200 ribu guru yang akan mengikuti sertifikasi. Tapi yang menentukan siapa yang bisa ikut, itu pihak dinas kabupaten/kota yang menentukan.
"Sertifikasi guru honor ini berdasarkan masa kerja. Tidak kita bedakan dengan PNS. Memang kalau mereka tidak mengikuti sosialisasi, tidak akan tahu. Yang dilibatkan kan yang ditunjuk oleh dinas. Kalau guru, mungkin gak jelas mekanisme penentuannya," kata Baedhowi pula.
JAKARTA - Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas) RI membantah bila selama ini mengabaikan tenaga guru honorer yang akan mengikuti sertifikasi.
BERITA TERKAIT
- Bea Cukai Membekali Ilmu Kepabeanan Kepada Puluhan Pelajar SMK di Daerah Ini
- Babak Final Spelling Bee Competition Besutan EF Kids & Teens Digelar Minggu Depan
- Puluhan Tahun Digaji Seadanya, Guru Honorer di Jawa Barat Menjerit
- Bantu Siswa di Kaldera Toba, PGTS dan GO Buka Program Bimbel Persiapan Masuk PTN 2025
- Mitigasi Inklusif Kolaboratif Organisasi Jadi Model Ideal Hadapi Bencana Nonalam Pandemi
- Santri Disabilitas di Bandung Terima Beasiswa Pendidikan Khusus