Depkes Matangkan Kebijakan Subsidi Obat
Kamis, 25 Desember 2008 – 03:25 WIB
JAKARTA – Komitmen pemerintah untuk mempertahankan harga obat agar terjangkau ternyata tidak mudah. Hal ini disebabkan karena akibat kondisi krisis finansial, produsen obat sudah ancang-ancang menaikkan harga produknya pada 2009. Namun demikian, Departemen Kesehatan menegaskan bahwa pemerintah akan terus berupaya untuk mempertahankan harga obat agar tidak naik lagi dan membebani masyarakat. Kenaikan obat telah menjadi salah satu isu global di dunia kesehatan mengingat tidak ada negara yang benar-benar tidak terkena dampak dari krisis finansial global. Selain itu, untuk memastikan keterjangkauan masyarakat pemerintah juga merilis Daftar Obat Esensial Nasional (DOEN). “Daftar ini yang berisikan obat terpilih yang paling dibutuhkan dan diupayakan tersedia di unit pelayanan kesehatan sesuai dengan fungsi dan tingkatnya. DOEN merupakan standar nasional untuk pelayanan kesehatan,” paparnya.
Juru Bicara Departemen Kesehatan Lily Sulistyowati mengemukakan bahwa stabilitas harga obat menjadi salah satu program prioritas pemerintah pada 2009 mendatang. “Bu Menteri sudah wanti-wanti untuk tidak menaikkan harga obat. Kalau perlu disubsidi,” ujarnya di Jakarta.
Baca Juga:
Lily menjelaskan sinyal kenaikan harga obat sudah ditunjukkan oleh produsen-produsen obat yang kebanyakan mengimpor bahan bakunya. Fluktuasi rupiah serta kenaikan biaya operasional menjadi faktor utama yang mendasari kenaikan harga tersebut. “Nanti akan dipikirkan bagaimana mekanisme persisnya. Terutama menyangkut alokasi subsidi dimana itu bukan domain kita, tapi domain departemen keuangan,” sebutnya.
Baca Juga:
JAKARTA – Komitmen pemerintah untuk mempertahankan harga obat agar terjangkau ternyata tidak mudah. Hal ini disebabkan karena akibat kondisi
BERITA TERKAIT
- Mau Bekerja di Jepang? Begini Syarat yang Harus Dipenuhi
- 90 Ribu Honorer Satpol PP Ancang-Ancang Menggugat KepmenPAN-RB 11 Tahun 2024 ke MK
- Jamkrindo Salurkan Bantuan untuk Para Korban Puting Beliung di Subang
- Pernyataan Effendi Setelah Bertemu Jokowi Dianggap Upaya Merongrong PDIP
- Indonesia jadi Anggota BRICS, Dewan Pakar BPIP: Ranah Baru Aktualisasi Prinsip Bebas Aktif
- Demi Guru Honorer, Alihkan Saja 1.853 Formasi Kosong Ini!