Depkes Prioritaskan Jamkesmas
Senin, 12 Januari 2009 – 20:48 WIB
JAKARTA—Program jaminan kesehatan masyarakat (Jamkesmas) akan tetap diprioritaskan pemerintah dalam hal ini Departemen Kesehatan Depkes).Malah untuk tahun ke depan, program pelayanan kesehatan ini akan lebih dikembangkan. "Jamkesmas akan terus dilaksanakan di tahun 2009 dan tahun berikutnya.Negara tidak memiliki utang pada rumah sakit terkait dengan Jamkesnas," kata Menteri Kesehatan Siti Fadilah pada pers, Senin (12/1).
Program Jamkesmas yang dikelola Depkes lanjut Menkes, terbukti mampu mengefisienkan uang negara hingga Rp 1,464 triliun jika dibandingkan saat dikelola PT Askes pada 2007.Mengenai sumber dana Jamkesmas ini menurut Siti Fadilah berasal dari bantuan sosial yang penggunaannya diawasi Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Baca Juga:
"Jadi bukannya tidak diawasi serta diaudit. BPK dan KPK akan mereview dana Jamkesmas apakah tepat atau tidak, jika ada penyelewengan maka akan ditindak sesuai hukum," tukasnya.Selain itu pengawasan juga dilakukan semua lurah untuk transparan dalam melaporkan siapa saja yang mendapat kartu keluarga miskin agar masyarakat dapat memantau langsung apakah yang menerima kartu keluarga miskin adalah benar orang miskin.
"Kalau melihat ada salah sasaran dalam penyaluran fasilitas Jamkesmas,warga bisa mengaudit langsung pimpinannya di daerah. Pemda juga harus menempelkan yang menerima jamkesmas," tegasnya. (esy)
JAKARTA—Program jaminan kesehatan masyarakat (Jamkesmas) akan tetap diprioritaskan pemerintah dalam hal ini Departemen Kesehatan Depkes).Malah
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- AKP Dadang Iskandar Pembunuh Kasat Reskrim Polres Solok Selatan Terancam Dihukum Mati
- Pertamina Patra Niaga Uji Penggunaan Bioethanol E10 Bersama Toyota dan TRAC
- Polisi yang Ditembak Mati Rekan Sendiri Dapat Kenaikan Pangkat Anumerta dari Kapolri
- Sekte Indonesia Emas Dideklarasikan Untuk Mewujudkan Perubahan Sosial
- PFM Tegaskan Ada 15 Kementerian dan 28 Badan Teknis yang Perlu Diawasi
- Unilever Sebut Inklusi, Kesetaraan, dan Keragaman Kunci Bisnis Berkelanjutan