Deplu: Kita Tunggu Hasil Pembicaraan Menlu Australia
Soal Nasib 78 Imigran Sri Lanka
Senin, 09 November 2009 – 22:50 WIB
JAKARTA - Saat ini, kelanjutan nasib sebanyak 78 orang imigran asal Sri Lanka yang tengah berada di wilayah Indonesia, masih harus menunggu perkembangan proses penyelesaian masalahnya. Tepatnya, sebagaimana disampaikan oleh juru bicara Departemen Luar Negeri (Deplu), Teuku Faizasyah, kepada wartawan di Jakarta, Senin (9/11), nasib mereka bakal bergantung pada hasil kunjungan dan pembicaraan Menlu Australia Stephen Smith di Sri Lanka. Pemerintah RI sendiri, seperti disampaikan Faizasyah lagi, sejauh ini memang sudah bersikap sebagai 'tuan rumah' yang baik dengan meladeni dan berusaha membantu sebisa mungkin keberadaan mereka. Di antara tindakan yang telah diambil itulah antara lain, yang mendasar yakni pemberian izin tinggal sementara sejak 31 Oktober lalu. Izin itu pun belakangan telah diperpanjang hingga 7 November, serta masih bisa diperpanjang lagi sampai 14 November mendatang.
Seperti diketahui, ke-78 orang imigran gelap yang sebagian di antaranya dikabarkan berstatus pengungsi itu, sejak awal hingga saat ini masih berada di atas kapal Australia, Ocean Viking. Kapal tersebut tepatnya membuang sauh di perairan Bintan, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), sejak akhir bulan Oktober lalu.
Baca Juga:
Kini, sebagaimana diungkapkan Faizasyah, Pemerintah RI melalui Deplu masih menunggu hasil perundingan Menlu Australia Stephen Smith di Sri Lanka, untuk segera dapat mengeluarkan puluhan imigran itu dari perairan Indonesia. Namun dikatakannya pula, jika pada 14 November mendatang misalnya pemerintah Indonesia masih belum menerima kepastian nasib para imigran tersebut, sejauh ini juga masih belum dipastikan tindakan apa yang akan diambil, selain berharap persoalan ini dapat segera berakhir dengan baik.
Baca Juga:
JAKARTA - Saat ini, kelanjutan nasib sebanyak 78 orang imigran asal Sri Lanka yang tengah berada di wilayah Indonesia, masih harus menunggu perkembangan
BERITA TERKAIT
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer
- Trump Bakal Menghukum Petinggi Militer yang Terlibat Pengkhianatan di Afghanistan
- Bertemu Sekjen PBB, Prabowo Tegaskan RI Dukung Penguatan Pasukan Perdamaian di Palestina
- Joe Biden Izinkan Ukraina Pakai Rudal Jarak Jauh AS untuk Serang Rusia
- Presiden Prabowo Mengungkapkan Kerinduannya
- Prabowo: Indonesia Dukung Energi Terbarukan & Pengurangan Emisi Karbon