Depok jadi Wilayah Pertama Tempat Vaksinasi COVID-19, Siapa Saja Sasarannya?
jpnn.com, DEPOK - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyatakan provinsinya merupakan daerah yang siap menerima vaksin COVID-19.
"Bodebek adalah wilayah pertama di Jabar yang akan menjadi lokasi pertama penyuntikan vaksin COVID-19. Kota Depok adalah wilayah pertama di Jabar yang menjadi tempat vaksinasi COVID-19," kata Kang Emil, panggilan Ridwan Kamil, ketika meninjau simulasi pemberian vaksin di Puskesmas Tapos Kota Depok Jawa Barat, Kamis (22/10).
Menurut Kang Emil, kota dan kabupaten Bogor, Kota Depok serta kota dan kabupaten Bekasi alias Bodebek merupakan daerah penyumbang mayoritas kasus positif COVID-19 di Jabar, 70 persen.
"Nanti yang disuntik vaksin jumlahnya tidak sedikit, mesti disesuaikan juga dengan jumlah puskesmas atau tempat-tempat lain yang akan dimanfaatkan untuk vaksinasi massal. Penyuntikan vaksin pun tidak cukup sekali," katanya.
Dia menambahkan, simulasi berguna untuk antisipasi dalam pelaksanaannya nanti.
Pemerintah setempat mesti memastikan jumlah puskesmas mencukupi atau memadai untuk melaksanakan vaksinasi secara massal.
Jika memang tidak memadai, harus disiapkan tempat lain seperti gedung serba guna atau GOR, lapangan bulu tangkis dan semacamnya untuk bisa dipersiapkan sebagai tempat vaksinasi massal.
Dalam simulasi terlihat, penerima vaksin diperiksa kesehatannya terlebih dahulu, selain tetap menerapkan protokol kesehatan pencegahan penularan COVID-19 seperti mencuci tangan, menjaga jarak, dan menggunakan masker.
Saat ini vaksin COVID-19 yang akan disuntikkan kepada 9,1 juta masyarakat Indonesia sedang dalam tahap uji klinis MUI dan BPOM.
- Mesin Betawi Penggerak Anies-Sandi Bekerja Untuk Memenangkan RIDO
- Ridwan Kamil: Saya Harus Memuji Pak Anies
- Ditantang Ketum Jakmania, Ridwan Kamil Pamer Pakai Jersi Persija
- Gegara Kelakar soal Janda, Ridwan Kamil Dinilai Merendahkan Perempuan
- Ridwan Kamil Optimistis Kredit Mesra Tanpa Agunan Bisa Bebaskan Warga dari Pinjol
- Kumpul Bareng Komunitas Tionghoa di PIK, Ridwan Kamil Gaungkan Toleransi