Depok Larang Perayaan Hari Valentine

jpnn.com, DEPOK - Wali Kota Depok Mohammad Idris, atau sering juga disebut Idris Abdul Somad mengeluarkan larangan perayaan Hari Valentine di daerahnya.
Peraih gelar doktor di Fakultas Syari’ah jurusan Tsaqofah Islamiyyah Universitas Islam Imam Muhammad bin Saud, Riyadh itu menegaskan Hari Valentine bukan budaya Indonesia (timur) dan tidak cocok untuk diadopsi.
Menurut pria berusia 56 tahun yang diusung Partai Keadilan Sejahtera di Pilkada 2015 ini, terlalu banyak contoh penyimpangan sosial dan penyimpangan seksual dari Valentine Day. "Saya tidak pengin itu menyebar di Kota Depok," ujar Kiai Idris.
Menurut penggemar sepak bola ini, perayaan kasih sayang seharusnya dilakukan setiap waktu untuk orang-orang terkasih dengan tujuan yang benar. "Kalau tujuannya menyimpang, dua-duaan, itu enggak benar," ucapnya.
Larangan dari 'Depok 1' juga dijabarkan dalam imbauan resmi pemerintah kota kepada sekolah-sekolah di seluruh daerah yang memiliki sebelas kecamatan ini; tidak boleh ada perayaan Hari Valentine di Kota Depok. (adk/jpnn)
Pemerintah Kota Depok mengeluarkan imbauan ke sekolah-sekolah yang menyebutkan tidak boleh ada perayaan Hari Valentine.
Redaktur & Reporter : Adek
- Air Kiriman dari Bogor Sudah Sampai Depok, Waspada Banjir
- Ramaikan Hari Kasih Sayang, Isago Luncurkan 2 Koleksi Spesial
- Anak Muda di Indonesia Bayar Jasa Buat Tes Kesetiaan Pasangannya
- Brawijaya Hospital Depok Luncurkan Layanan Baru Kids Journey
- Ormas di Depok, Kontrol Sosial atau Kekuatan Dekstruktif?
- Cupcake Bentuk Bunga Ini Bisa Jadi Hadiah untuk Orang Tersayang di Valentine's Day