Depok Rawan Pergerakan Kelompok Radikal?
jpnn.com, DEPOK - Hasil penelitian Setara Institute menunjukkan Kota Depok, Jabar adala daerah rawan perkembangan gerakan atau paham radikalisme.
Kepala Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Depok, Dadang Wihana mempertanyakan hasil penelitian tersebut terkait metedologi yang digunakan.
“Setiap survei untuk penelitian harus jelas. Apakah sample itu mewakili populasi atau tidak?” tanya Dadang kala berbincang dengan Radar Depok (Pojoksatu.id Group).
Menurut dia, hasil penelitian tersebut langsung menjustifikasi Depok sebagai kawasan rawan perkembangan radikalisme.
Dia menegaskan jika itu tidak benar Kota Depok rawan radikalisme yang terpusat di musala dan masjid.
“Mungkin mereka meneliti satu atau dua wilayah yang didatangi. Harus hati-hati. Pemerintah keberatan hasil dari survei tersebut. Kami mempertanyakan soal metedologi apa saja yang digunakan. Ini keliru,” tegasnya.
Pada hakikatnya, sambung Dadang, Pemkot Depok tidak menghalangi penelitian. Namun hasilnya harus dipertangung jawabkan.
“Kami berharap warga tidak terpancing adanya hasil penelitian dari Setara Institute.
Setara Institute menyebutkan Kota Depok rawan radikalisme
- Unggul di 8 kecamatan Imam-Ririn Diprediksi Menang di Pilwalkot Depok
- Pelaku Penembakan di Depok Jadi Tersangka
- Survei Voxpol: Warga Depok Sebut Imam-Ririn Cocok Jadi Pemimpin
- Politikus Golkar Kritik Supian Suri soal Pengadaan Incinerator Depok
- Apa yang Sebenarnya Terjadi dengan Kematian Ibu dan Anak di Depok?
- Soal Jalan Raya Sawangan dan Rp 300 Juta per RW, Rawan Pelanggaran Hukum