Depperin Gelar Pameran Batik
Selasa, 10 Februari 2009 – 18:09 WIB
JAKARTA- Setelah diklaim sebagai budaya Malaysia, pemerintah Indonesia baru sibuk mempromosikan seni batik.Seperti yang dilakukan oleh Departemen Perindustrian RI (Depperin) untuk menggelar pameran batik di kantor Depperin, yang berlangsung pada tanggal 10-13 Februari 2009. "Ini merupakan kegiatan rutin yang kerap kami adakan untuk membantu para pengusaha dan pengrajin batik di Indonesia. Kali ini kami memperkenalkan batik Jawa Timur," ungkap Direktur Industri Kerajinan Depperin, Tri Reni Budiharti yang ditemui di kantornya, Selasa (10/2).
Pameran yang mengusung tema Semarak Batik Jawa Timur 2009 , diikuti 51 peserta asal Jawa Timur. "Pada dasarnya pameran ini tidak memiliki target apapun. Kami hanya ingin memperkenalkan batik Jawa Timur yang kurang mendapat perhatian dari pemerintah dan masyarakat Indonesia," ungkapnya.
Namun, ia juga menyebutkan bahwa batik Gentongan asal Madura, Jawa Timur bisa dikatakan batik termahal di dalam ajang pameran ini.
"Tingginya harga batik Gentongan yang termasuk ke dalam batik tulis ini ditentukan dari desain, motif dan proses pembuatannya yang harus direndam di dalam gentong selama 6-8 bulan," papar dia.
Perlu diketahui, Depperin tidak menyediakan anggaran biaya transportasi maupun akomodasi untuk para peserta yang mengikuti pameran tersebut "Untuk masalah biaya , ditanggung oleh daerah masing-masing. Depperin hanya menyediakan tempat dan membangun stan saja," imbuhnya. (cha/jpnn)
JAKARTA- Setelah diklaim sebagai budaya Malaysia, pemerintah Indonesia baru sibuk mempromosikan seni batik.Seperti yang dilakukan oleh Departemen
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Harga Emas Antam Hari Ini 24 Desember 2024 Turun, Jadi Sebegini Per Gram
- Kinerja APBN 2024 On Track, Penerimaan Bea Cukai Capai Rp 257,8 Triliun hingga November
- BI Catat Uang Beredar Mencapai Rp 9.175,8 Triliun per November 2024
- Pengumuman, Semua Produk Makanan yang Dijual Wajib Punya Label SNI
- Anggota Dewan ini Ingatkan Pemerintah Soal Kenaikan PPN 12 Persen, Begini
- Standardisasi Kemasan Picu Kenaikan Rokok Ilegal