Depresiasi Rupiah yang Bikin Resah
Hingga Rp 10.220 Per USD, Ekonomi Masih Aman
Senin, 22 Juli 2013 – 06:30 WIB
Nah, penurunan laba tersebut berdampak pada potensi kredit macet perbankan yang akan naik dari 1,94 persen menjadi 1,95 persen. Sedangkan rasio kecukupan modal (CAR) akan turun tipis dari 17,32 persen menjadi 17,31 persen.
"Jadi, efek pelemahan rupiah ini tidak signifikan dan perbankan kita masih memiliki modal yang kuat," jelasnya.
Ekonom Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Doddy Arifianto mengatakan, saat ini dengan berbagai rasio yang ada, perbankan Indonesia memang masih memiliki bantalan cukup kuat untuk menghadapi gejolak makroekonomi. "Dibanding negara lain, posisi perbankan Indonesia masih lebih baik," ujarnya. (owi/c2/sof)
RUPIAH kian tak berdaya menghadapi keperkasaan dolar AS. Lantas, sampai level berapakah perekonomian tanah air sanggup melawan tekanan greenback
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Pertamina Regional Indonesia Timur Raih Penghargaan Internasional Best Practice GCSA 2024
- Mendes Yandri Susanto Sebut BUMDes Penting Cegah Efek Negatif Urbanisasi Bagi Desa
- Sertifikasi Halal Lindungi UMK dari Serbuan Produk Luar Negeri
- Kebijakan Perdagangan Karbon Indonesia di COP 29 Dinilai Bermasalah
- Bea Cukai Parepare Musnahkan Barang Ilegal Senilai Lebih Rp 2,25 Miliar, Terbanyak Rokok
- Anindya Bakrie: Kita Harus Dorong Investasi Asing yang Ciptakan Lapangan Kerja