Deradjat Ginandjar, Pengidap HIV/AIDS yang Berprestasi Internasional lewat Sepak Bola

Bangga Bisa Kalahkan Italia dan Belanda

Deradjat Ginandjar, Pengidap HIV/AIDS yang Berprestasi Internasional lewat Sepak Bola
Deradjat Ginandjar Koesmayadi.
 

"Saya saat itu merasa hidup saya sudah tidak akan lama lagi. Tapi, setelah mendapatkan perawatan dan meminum obat, kondisi saya bisa membaik," tutur anak kedua di antara enam bersaudara itu.

 

Namun, Ginan menegaskan, ada hal lain yang saat itu membuat dirinya merasa jauh lebih baik selain meminum obat. Yakni, bisa bermain sepak bola. Dia memilih bermain sepak bola. Dia bisa merasakan kesenangan dengan mamainkan kulit bundar bersama rekan-rekan yang lain.

 

Sebab, terang Ginan, HIV tidak akan bisa berkembang di dalam tubuh dengan cepat jika kondisi mental si penderita bagus. Virus tersebut akan lebih mudah berkembang dan melemahkan tubuh jika seorang penderita berada dalam kondisi stres.

 

"Karena itu, lingkungan cukup penting bagi para pengidap HIV. Semakin mereka bisa senang, maka mereka bisa semakin bertahan. Tapi, tetap juga diimbangi dengan minum obat. Jadi, berimbang. Langkah medis dijalani, langkah nonmedis untuk melahirkan kesenangan batin juga dilakukan," beber lelaki kelahiran 13 Juli 1980 itu.

Bertahun-tahun menjadi pengidap HIV/AIDS tak membuat Deradjat Ginandjar Koesmayadi berputus asa. Dia tetap bersemangat melakoni hidupnya. Puncaknya,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News